TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan manajemen Go-Jek mengatakan para driver Go-Jek yang merasa tidak puas atas kemitraan yang terjalin bisa segera mengundurkan diri sebagai mitra Go-Jek.
"Kalau merasa susah, ya, monggo," kata Tadeus Nugraha, Vice President Operational Go-Jek, di kantor gudang Go-Jek, Jalan Benda Raya, Kemang, Jakarta Selatan, pada Senin, 16 November 2015.
Ia menjelaskan bahwa kerja sama yang terjalin dengan para driver adalah kemitraan. Maka, driver yang merasa kemitraan tersebut tidak memberikan keuntungan dipersilakan mengundurkan diri. "Ya sudah, tidak perlu menjadi driver lagi," ujarnya.
Mekanisme pengunduran diri driver Go-Jek juga dirasa cukup mudah, yaitu para driver cukup mengembalikan atribut Go-Jek yang mereka gunakan dan melunasi cicilan mereka.
Namun khusus seragam dan helm yang sudah dicicil driver setiap hari selama jangka waktu tertentu tidak diberi pengembalian cicilan itu. "Karena nilai barangnya sudah terdepresiasi kan," ucapnya.
Para driver Go-Jek melakukan unjuk rasa pada hari ini karena merasa tidak puas atas pemotongan deposit rekening Go-Jek mereka yang dilakukan manajemen.
Mereka merasa pihak Go-Jek melakukan hal itu tanpa pemberitahuan sebelumnya dan telah mencuri uang jerih payah mereka secara diam-diam.
DIKO OKTARA