TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan bantaran sungai di RT 15 RW 10 Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, terendam banjir akibat luapan air Sungai Ciliwung pada Senin, 16 November 2015, dinihari. Antisipasi banjir sudah dilakukan pengurus rukun tetangga. "Setelah dapat SMS dari Pak RT, saya langsung bawa tas ke kelurahan," kata Jumiati, warta RT 15, di kantor Kelurahan Bukit Duri.
Menurut Jumiati, rumahnya yang persis di bibir Ciliwung mulai terendam sejak pukul 02.00 WIB. "Air sudah sepintu rumah," katanya. Ibu yang memiliki balita berumur 1,5 tahun tersebut langsung memilih menginap di kantor kelurahan.
Jumiati mengatakan adiknya sudah mengecek lokasi siang tadi dan melihat air kini mulai surut. "Udah sepaha," katanya. Meski begitu, ia mengaku belum berencana kembali ke rumah. "Khawatir air naik lagi, kasihan anakku yang masih kecil" katanya.
Selama di tempat pengungsian, Jumiati mengatakan puas atas pelayanannya. Meski lebih nyaman di rumah, adanya tempat pengungsian sangat membantu dia. Bersama pengungsi lainnya, Jumiati mendapat sarapan dan makan siang serta makan malam. "Anak saya juga dapat makanan khusus, biskuit," katanya.
Jumiati mengungsi bersama 13 keluarga lain. Namun kini sebagian warga sudah kembali ke rumah karena air sudah surut. Di kantor Kelurahan Bukit Duri tersisa lima keluarga yang bertahan. Mereka lelap tertidur di bawah atap aula.
Banjir di Bukit Duri terjadi karena luapan air Kali Ciliwung akibat kenaikan debit air di Katulampa. Banjir kali inimerendam 19 rukun tetangga dalam 3 rukun warga di Kelurahan Bukit Duri. Masing-masing adalah RT 2, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 12, dan 15 di RW 10; RT 3, 4, dan 5 di RW 11; serta RT 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 10 di RW 12.
Menurut Lurah Bukit Duri Mardi Youce, Bukit Duri bisa terbebas dari banjir jika normalisasi Kali Ciliwung sudah rampung. "Dua jam hujan deras juga enggak banjir karena salurannya bagus," katanya.
Menurut Mardi, ada 44 jiwa dari 13 keluarga yang datang ke kelurahan untuk mengungsi. "Mereka datang dinihari tadi setelah diberi peringatan kenaikan air di Katulampa," ujarnya kepada Tempo.
Selagi menunggu normalisasi rampung, Kelurahan Bukit Duri sudah mempersiapkan peralatan dan tenaga untuk menghadapi banjir. "Kami sudah siap perahu dan alat evakuasi lainnya," katanya. Selain itu, petugas di tempat pengugsian sudah bersiaga melayani pengungsi.
VINDRY FLORENTIN