TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menanggapi santai ihwal adanya warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, yang mengungsi akibat banjir yang melanda daerah tersebut. "Ya enggak apa-apa, tiap tahun dia ngungsi kok," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota pada Selasa, 17 November 2015.
Walaupun begitu, Ahok mengaku telah menyiapkan bantuan bagi warga yang mengungsi di Kantor Kelurahan Bukit Duri tersebut. "Kami udah siapin makanan, kita udah siapin dapur umum, silakan datang, makan. Emang kami delivery service kayak kentucky gitu?" ujar Ahok.
Ahok pun mengimbau, apabila warga tidak ingin terkena banjir yang setiap tahunnya selalu melanda daerah tersebut, warga Bukit Duri harus mau dipindahkan ke rumah susun yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka normalisasi Kali Ciliwung.
"Kalau mau tinggal enak, tinggal di rusun. Kami pindahin. Bukit Duri pasti akan kami bongkar habis karena itu wilayahnya kereta api juga. Tapi mereka ngeluh, wah Idul Adha enggak dapat daging. Gue kasih daging tuh semua, dua kilo dua kilo," tutur Ahok.
Senin dinihari kemarin, kawasan bantaran Kali Ciliwung di Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, terendam banjir akibat kenaikan debit air di Bendungan Katulampa. Banjir tersebut merendam 19 rukun tetangga dalam 3 rukun warga di Kelurahan Bukit Duri. Masing-masing adalah RT 2, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 12, dan 15 di RW 10; RT 3, 4, dan 5 di RW 11; serta RT 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 10 di RW 12.
Menurut Lurah Bukit Duri Mardi Youce, ada 44 jiwa dari 13 keluarga di Bukit Duri yang diungsikan ke posko banjir di Kantor Kelurahan Bukit Duri. Mereka yang mengungsi adalah anak-anak dan lansia. Saat ini, di kantor Kelurahan Bukit Duri tersisa lima keluarga yang bertahan.
Menurut Mardi, Bukit Duri bisa terbebas dari banjir jika normalisasi Kali Ciliwung sudah rampung. Selagi menunggu normalisasi rampung, Kelurahan Bukit Duri sudah mempersiapkan peralatan dan tenaga untuk menghadapi banjir.
ANGELINA ANJAR SAWITRI