TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Rawa RT 01, RW 05, Kelurahan Kebon Jeruk, yang tinggal di Kali Sekretaris, Jakarta Barat, melakukan konferensi pers terkait penggusuran yang terjadi pada Rabu, 11 November 2015 lalu. "Kejadian itu menyakitkan," kata Nikmatul Mushofa, 39 tahun, warga Kali Sekretaris, saat ditemui pada Selasa, 17 November 2015 di lokasi penggusuran.
Menurut Nikmatul, saat ini lebih dari 36 kepala keluarga yang dulunya menghuni Kali Sekretaris digusur oleh Pemprov DKI. Saat ini korban penggusuran tinggal terpencar, seperti di rumah kerabat dan musala yang berada tak jauh dari lokasi penggusuran. "Padahal pada hari Senin dan Selasa sebelum penggusuran kami bertemu dengan dinas PU dan Lurah," ujarnya.
Saat itu, ia dan warga lainnya tidak menyangka bahwa keesokan harinya tempat tinggal mereka akan didatangi Satpol PP yang sudah siap untuk menggusur tempat tinggal mereka. Warga mengatakan bahwa Pemprov memberikan surat peringatan namun tidak menjelaskan secara spesifik kapan akan dilakukan penggusuran itu, "Tahu-tahu pas pagi ada Satpol PP, semua kalang kabut, barang-barang belum diberesi," kata Nikmatul.
Menurut pengakuan warga yang lain, Rena Sihotang, 50 tahun, suaminya sampai meninggal akibat terlalu sering memikirkan masalah di Kali Sekretaris ini. Terlebih setelah rumahnya yang berukuran 50 meter persegi digusur, kini ia dan empat anaknya bingung mau tinggal di mana. "Setidaknya kasih waktu satu bulan untuk kami cari kontrakan," ucapnya.
Rena menuding Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berbohong kepada warga, karena saat datang mengunjungi warga-warga penghuni Kali Sekretaris pada 9 April 2015, Gubernur mengatakan tak akan menggusur warga sebelum ada pengganti tempat tinggal. "Dia bilang sendiri ke saya waktu itu, sambil nepuk pundak saya," ia menjelaskan.
Warga di Kali Sekretaris juga mengaku tidak menolak bahwa mereka digusur, hanya saja yang mereka inginkan adalah adanya tempat tinggal pengganti untuk mereka yang masih berada di wilayah Jakarta Barat. "Karena kami bekerja di sini, anak-anak kami juga bersekolah di sini," kata Nikmatul menambahkan.
Warga yang tinggal di bantaran Kali Sekretaris, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, digusur, terkait rencana Pemprov membuat jalur inspeksi di sepanjang bantaran kali tersebut. Nantinya juga akan ada alat berat yang berfungsi mengeruk sungai tersebut agar bisa lebih banyak menampung volume air.
DIKO OKTARA