TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik menilai, selama setahun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, sikap Ahok terhadap anak buahnya terlalu sopan. "Ribet setahun Ahok. Yang perlu dievaluasi itu sikap Ahok. Dia terlalu sopan lah," kata Taufik saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Rabu, 18 November 2015.
Sikap Ahok tersebut, menurut Taufik, mau tidak mau mempengaruhi kinerja Ahok dalam membenahi Ibu kota Jakarta. "Kinerja kan gimana kita men-drive orang. Hasilnya apa? Serapan rendah. Apa coba yang enggak ribet sama Ahok?" ujar Taufik.
Taufik pun mengungkapkan, untuk mengukur kinerja pemerintah, masyarakat bisa melihat dari serapan anggaran yang dibelanjakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kan bukan duit emaknya yang dipakai. Kalau tidak dipakai artinya enggak belanja," kata Taufik.
Pada Agustus lalu, Ahok menyatakan penyerapan anggaran oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta rendah akibat jajarannya di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) takut akan korupsi, bukan takut untuk berbelanja. Ahok pun mengatakan, SKPD enggan membeli dan lebih memilih sewa agar bisa mengambil keuntungan dari biaya sewa. Ahok menjelaskan, jika pemerintah menyewa, terdapat celah untuk memainkan anggaran.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang menjadi salah satu provinsi dengan serapan anggaran yang terendah. Hingga pertengahan 2015 lalu, serapan anggaran Provinsi DKI Jakarta baru mencapai 19,4 persen dari total APBD 2015 sebesar Rp 69,28 triliun.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dirjen Bina Keuangan Daerah, lima daerah dengan tingkat penyerapan anggaran anggaran terburuk adalah DKI Jakarta dengan 19,39 persen, Papua dengan 21,74 persen, Kalimantan Utara dengan 23,7 persen, Papua Barat dengan 28,86 persen, dan Riau dengan 29,8 persen.
ANGELINA ANJAR SAWITRI