TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku banyak dibantu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo selama setahun memimpin Ibu kota. "Ya terbantulah ya," kata Ahok, sapaan akrab Basuki, saat ditemui di Balai Kota pada Kamis, 19 November 2015.
Bantuan yang diberikan Jokowi antara lain untuk menuntaskan masalah pengelolaan sampah di TPST Bantargebang. Saat itu, truk pengangkut sampah milik Dinas Kebersihan DKI dicegat sekelompok ormas di Jalan Transyogi, Cileungsi, Jawa Barat. Jokowi kemudian disebut-sebut menginstruksikan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menjaga truk-truk sampah tersebut.
"Pak Jokowi juga bantu soal perpres yang untuk beli balik LRT (light rapid transit)," kata Ahok. Jokowi memang menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 yang menyebutkan menteri/kepala lembaga/kepala daerah dapat bekerja sama dengan badan usaha (BUMN, BUMD, swasta, badan hukum asing, atau koperasi) dalam penyediaan infrastruktur.
Selain itu, menurut Ahok, Jokowi membantunya dalam memuluskan pembangunan Kampung Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang nantinya akan diubah menjadi rumah susun untuk warga menengah ke atas. "Beliau bantu juga soal Kemayoran, kami mau bikin Asian Games 2018," ujar Ahok.
Ahok pun mengungkapkan, hubungan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan kementerian-kementerian di bawah Jokowi berjalan dengan sangat baik. "Kementerian PU, jalan-jalan besar udah diserahkan ke kami. PU bantu dan juga baik hubungannya," tuturnya.
Selain itu, Ahok membanggakan hubungan baiknya dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla. "Sama Pak JK juga baik dari dulu. Saya lebih kenal Pak JK dibanding Pak Jokowi malah, karena dulu saya Golkar," kata Ahok sembari tertawa.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Baca juga:
Tersangka Teroris Paris ke Pesantren Bandung, Ini Tujuannya
Kasus Setya Novanto: Ruhut: Kayak Gitu Bisa Jadi Ketua DPR