Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setahun Jadi Gubernur, Ahok Masih Punya 2 Pekerjaan Rumah  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Duta Wushu Dunia Jet Li (kedua kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri pembukaan Kejuaraan Dunia Wushu ke-13 di Jakarta Convention Centre, Jakarta, 13 November 2015. ANTARA/Wahyu Putro A
Duta Wushu Dunia Jet Li (kedua kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri pembukaan Kejuaraan Dunia Wushu ke-13 di Jakarta Convention Centre, Jakarta, 13 November 2015. ANTARA/Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengakui, dalam setahun ia memegang tampuk kepemimpinan di Jakarta, pemerintahan Ibu Kota belum berjalan secara maksimal. "Kami memang masih banyak banget kekurangan," katanya saat ditemui di Balai Kota pada Kamis, 19 November 2015.

Ahok mengatakan salah satu permasalahan Ibu Kota yang masih menjadi pekerjaan rumah baginya adalah ketersediaan transportasi massal yang dibutuhkan untuk mengatasi kemacetan. "Kami punya kesulitan beli bus," kata Ahok. Menurut dia, karoseri bus terbaik dari Jawa Tengah hanya mampu memproduksi satu bus per hari. "Padahal kami butuh ribuan. Kalau sehari satu bus, setahun hanya 365 unit. Dikurangi liburan dan weekend enggak kerja segala macam, cuma 300 buslah hitung-hitungannya. Kalau impor juga sayang," ucapnya.

Karena itu, Ahok berencana segera menggabungkan bus-bus angkutan umum untuk diintegrasikan dengan jalur busway. Ahok pun berharap Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dapat menetapkan sistem rupiah per kilometer di seluruh jalan yang ada di Jakarta. "Kalau sudah gitu, semua bus bisa saya gabungin. Termasuk bus-bus ke luar kota, sekarang kan lagi sepi, mereka pasti merugi terus. Jadi, bus siapa pun boleh masuk kalau dibayar rupiah per kilometer, kami bayarin. Itu yang jadi masalah," tuturnya.

Selain permasalahan transportasi publik, Ahok juga akan membenahi permasalahan birokrasi yang ada di tubuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kami ingin pemeliharaan sungai segala macam itu enggak ada yang dikerjakan pihak swasta. Jadi semua pekerjaan yang rutin, tidak ada lagi swasta. Tapi teman-teman ini masih banyak yang curang," ujarnya.

Ahok mencontohkan, pada tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum Tata Air masih menganggarkan dana untuk pemeliharaan oleh swasta. "Kan lucu. Pemeliharaan sungai kan tiap hari. Kenapa enggak pakai alat berat? Saya juga pasangin tracking supaya saya bisa tahu kerjanya berat, ringan, sedang, minyak berapa, dirusakin. Terus dicolongin," kata Ahok, geram.

Ahok pun mengaku kesal atas penyusunan Kebijakan Umum APBD Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang masih dilakukan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Karena itu, selama sepekan ini, ia akan menuntaskan pembahasan KUA-PPAS ke dalam sistem e-budgeting dengan SKPD dari berbagai dinas pemerintah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Nyusun KUA-PPAS, dia enggak langsung di e-budgeting. Mereka susun di Excell. Gila aja kasih saya segumpal kertas. 'Saya enggak mau,' saya bilang. Saya maunya pegang password, kita diskusi, selesai langsung print, jadi tuh barang. Saya enggak mau dengan sistem manual. Kalau manual, balik lagi dong ke zaman saya di 2012 yang saya marah-marah enggak jelas itu," ucapnya.

Ahok pun berharap nantinya pemerintah yang dipimpinnya akan berjalan dengan lebih baik. "Mental-mental ini yang harus kami bersihkan. Saya pikir ya ke depan ini harus berani aja. Kayak main bola kan saya bilang. Kalau pemain enggak mau lari, bek ngegolin ke gawang sendiri, ya harus kami ganti," ujarnya.

Sementara itu, saat disinggung mengenai peluangnya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017, Ahok menanggapinya dengan guyonan. "Aku sih enggak pesimistis. Namanya kan semua garis tangan. Garis tangannya bakalan jadi lagi enggak kamu liat?" kata Ahok seraya menunjukkan garis tangannya kepada media.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

2 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

2 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

17 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

20 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

21 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

21 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

23 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

25 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

41 hari lalu

Petugas mengamati mesin pengolah sampah di TPS3R Ciracas setelah diresmikan Pj Gubernur Heru Budi Hartono di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Pada 2023, Pemprov DKI Jakarta telah membangun tujuh titik TPS3R dengan fasilitas mesin pengolah sampah yang diharapkan dapat menurunkan jumlah volume sampah di TPA Bantar Gebang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

43 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.