TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengaku kesulitan untuk mengungkap pelaku pelempar granat jenis manggis di Gedung Multi Piranti Graha, Duren Sawit, Jakarta Timur beberapa waktu yang lalu. "Kami belum bisa memastikan pelakunya masyarakat sipil atau bukan," tutur Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iqbal kepada wartawan, Jumat, 20 November 2015.
Iqbal mengatakan polisi masih melakukan penelusuran untuk mencari tahu pelaku pelempar granat. Terutama untuk memastikan apakah pelaku warga sipil atau dari kalangan militer. Karena menurut dia, ada dua lembaga yakni TNI dan Polri yang memiliki granat jenis tersebut.
Iqbal mengatakan pihaknya akan berhati-hati dalam mengusut kasus teror tersebut. Jika pelaku dari kalangan kepolisian, maka ada kemungkinan itu anggota Barikade Mobil. Karena selama ini pihak kepolisian yang memiliki granat hanya Brimob.
Iqbal tidak menutup kemungkinan pelaku adalah oknum TNI, mengingat lembaga tersebut adalah alat pertahanan negara. Meski demikian dia tetap akan menyelediki faktanya, karena bisa saja pelaku adalah warga masyarakat sipil yang memiliki akses untuk membeli senjata ilegal.
"Kita juga belum tahu pelempar itu masyarakat sipil atau bukan," kata Iqbal. Menurut dia, granat jenis manggis dapat dimiliki siapa pun secara illegal. Karena itu ia masih menyelidiki ada tidaknya perdagangan senjata secara illegal.
Polisi sendiri telah memeriksa sedikitnya 21 saksi dan telah mengantongi bukti pelatuk granat. Bukti tersebut akan diidentifikasi untuk mengungkap pelakunya. Namun sampai saat ini belum menunjukkan hasil signifikan mengingat masih dalam penyelidikan Tim Laboratorium Forensik Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, pada Senin, 16 November 2015 dini hari seorang melemparkan granat jenis nanas di depan pos keamanan gedung Multi Piranti Graha. Satu di antara dua penjaga keamanan yang sedang bertugas mengalami luka serius. Pihak kepolisian sampai saat ini belum mengetahui motifnya.
AVIT HIDAYAT