TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tidak masalah dengan penyerapan anggaran tahun 2015 yang tidak maksimal. "Yang penting, orang Jakarta merasakan manfaat dari program yang sudah berjalan," katanya di Balai Kota pada Sabtu, 21 November 2015.
Gubernur yang akrab disapa Ahok tersebut mengatakan tahun ini banyak anggaran yang dipangkas. "Pendidikan terpaksa kami matikan, begitu juga dengan rehab karena banyak ditangani perusahaan abal-abal," katanya. Ahok berdalih banyak memangkas karena tahun ini merupakan tahun pertama penerapan e-budgeting.
Meski banyak anggaran yang tidak diserap, ia menganggap banyak program yang membantu warga. "Bina Marga tetap jalan, PTSU kami ciptakan, juga membangun RPTRA walaupun dengan swasta," kata Ahok. Selain itu, ada PTSP dan pelayanan kesehatan yang diklaim sudah sangat baik.
Ahok bahkan menjamin sistem di RSUD Koja cepat. "15 detik anda dilayani saat pendaftaran." Penanganan peyakit seperti Jantung juga dinilai baik. "Operasi jantung di Tarakan sangat baik," katanya.
Ahok berujar penetapan anggaran tahun 2016 akan lebih difokuskan menggunakan e-katalog. Anggaran setiap kegiatan akan diperiksa dengan seksama demi efisiensi. Beberapa hari menjelang penetapan KUA-PPAS, Ahok memangil semua dinas untuk memeriksa daftar kegiatan satu per satu untuk mengurangi kecurangan dan efisiensi.
VINDRY FLORENTIN