TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian Daerah Metro Jaya mengerahkan 6.000 personel pasukan untuk mengamankan aksi mogok nasional buruh se-Jabodetabek hari ini. "Kami (polisi) akan dibantu tim dari Mabes Polri dan Kodam Jaya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal, Selasa, 24 November 2015.
Menurut Iqbal, hari ini tiap kepolisian di wilayah sudah melakukan apel pengamanan di beberapa lokasi industri. "Jadi apel tidak dilakukan terpusat, tapi dilakukan oleh kapolres masing-masing wilayah sesuai wilayah hukumnya," ujar Iqbal.
Untuk pengamanan di Kawasan Industri Jababeka dipegang oleh Kepala Kepolisian Resor Bekasi Kabupaten. Adapun di kawasan industri Pulogadung oleh Kapolres Jakarta Timur, kawasan Marunda oleh Kapolres Jakarta Utara, kawasan Pelabuhan Tanjung Priok oleh Kapolres Pelabuhan, kawasan industri Ancol dipegang Wakapolres Jakarta Utara, dan kawasan Tangerang oleh Kapolres Tangerang.
Menurut Iqbal, persiapan pengamanan sudah dilakukan sejak jauh hari sebelumnya. "Kami sejak seminggu yang lalu melakukan komunikasi dengan stakeholder setempat yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya," tuturnya. Dinas tenaga kerja tiap wilayah juga sudah berkoordinasi dengan polda terkait.
Iqbal berujar, sampai saat ini, kondisi aksi buruh masih kondusif sehingga belum diperlukan pengalihan arus kendaraan. "Pengalihan arus sifatnya kondisional. Kalau di daerah industri, pengguna jalan tidak begitu terganggu," ucapnya.
Namun, menurut dia, pengalihan arus sudah disiapkan jika memang harus dilakukan. "Personel sudah berjaga di pintu-pintu jalan tol oleh polisi lalu lintas dan Sabhara," katanya.
Iqbal berharap buruh yang mengikuti aksi, yang rencananya dilakukan pada 24-27 November, bisa kooperatif dengan polisi. Kepolisian akan melakukan tindakan tegas kepada mereka yang melanggar. "Kami akan melakukan tindakan tegas sesuai proses hukum jika ada yang melanggar hukum, seperti sweeping dan penutupan arus," ujar Iqbal.
EGI ADYATAMA