TEMPO.CO, Bogor - Belasan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) terjangkit penyakit hepatitis sejak dua pekan lalu. Kini mereka dirawat Rumah Sakit Karya Bhakti Pertiwi, Dramaga, Kabupaten Bogor.
Salah seorang diantaranya meninggal. “Suspek hepatitis A, jumlah pastinya belum diketahui,” kata Kepala Kantor Hukum Promosi dan Humas Profesor Yatri Indah Kusumastuti speerti dikutip Koran Tempo edisi 10 Desember 2015.
Kampus, kata Yatri, masih mendata mahasiswa yang terkena virus hepatitis. Yatri tak menampik informasi yang beredar yang menyebutkan ada 18 mahasiswa mahasiswa sedang dirawat karena terkena hepatitis.
Satu orang mahasiswa bernama Senna Desvia Hutape, dari jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan angkatan 49 (2012)*), meninggal. Senna sempat dirawat selama empat hari di RS Karya Bhakti, dengan gejala awal penyakit campak. Korban meninggal di kampung halamannya, Medan, setelah dirawat sehari di sana.
Hepatitis A adalah penyakit akut yang umumnya disebabkan oleh virus yang bersarang di kotoran atau tinja penderita dan menyerang hati. Gejala awalnya adalah demam, mual, muntah, nyeri pada sendi dan otot, serta diare.
Hingga saat ini, kata Yatri, IPB masih meneliti penderita untuk mengidentifikasi penyebab penyebaran penyakit hepatitis A tersebut. "Darimana awalnya penyebaran masih diidentifikasi," ujar dia.
Menurut dia, seluruh mahasiswa yang dirawat di rumah sakit ditanggung biaya perobatannya oleh kampus. Dia mengatakan, belasan mahasiswa IPB yang terindikasi terjangkit hepatitis A berasal dari berbagai program studi dan semester. “Paling banyak adalah mahasiswa baru yang tinggal di asrama dan indekos," kata dia.
Untuk mencegah penularan kian masif, kata Yatri, IPB membentuk kelompok kerja penanggulangan. Pokja beranggotakan unit-unit kerja di lingkungan IPB sebanyak sembilan departemen.
Bagian Seafast Centre, Aspek Food Safty, Fakultas Kedokteran Hewan, Aspek Zoonosis, Kesehatan Masyarakat, Departemen Gizi Masyarakat, Direktorat Pengembangan Bisnis, Direktorat Kemahasiswaan, Poliklinik Biro Umum, Organisasi Kemahasiswaan, dan Biro Hukum Promosi dan Humas. "Secara khusus, Poliklinik IPB akan melakukan langkah-langkah koordinatif untuk penanganan kasus ini," kata dia.
Hikam, mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian yang dirawat di RS KBR mengaku dirawat sejak Senin lalu. “Gejalanya mual, demam, mata kuning, pas masuk sini dokter bilang ini hepatitis,” kata dia.
Kemarin juga ada rapat gabungan yang menyimpulkan hepatitis di IPB sebagai kejadian luar biasa. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah mendatangi asrama mahasiswa di dalam kampus untuk mengecek mahasiswa yang terkena virus ini dan sosialisasi gizi seimbangserta kantin bersih.
Selain itu akan ada aksi bersih massal di Babakan Raya, pusat kantin dan tempat tinggal mahasiswa IPB yang jadi padat dan kumuh sejak semua perkuliahan berpusat di Darmaga dari Baranangsiang. Kampus menghimbau kepada mahasiswa agar melaporkan ke Departemen masing-masing jika ada temannya yang terkena gejala seperti di atas.
M. SIDIK PERMANA
*) Pembaruan: Kamis, 10 Desember 2015 pukul 15.33