TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduduki peringkat pertama dalam survei popularitas atas 25 tokoh serta survei elektabilitas yang dilakukan oleh Populi Center. Namun popularitasnya menurun jika dibandingkan dengan hasil survei yang dilakukan pada Maret 2015.
Peneliti Populi Center Nona Evita mengatakan survei yang dilaksanakan pada 1 hingga 7 Desember 2015 tersebut menunjukkan tingkat popularitas Ahok, sapaan akrab Basuki, mencapai 95,8 persen. “Angkanya sedikit turun dibandingkan dengan survei Maret lalu yang mencapai 96,6 persen,” katanya di Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 12 Desember 2015.
Di bawah Ahok, ada Plt Gubernur Banten Rano Karno dengan tingkat popularitas sebesar 86 persen. Rano Karno diikuti oleh Anggota DPR Tantowi Yahya 68,2 persen, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil 61,8 persen, dan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana 59,5 persen. Dalam survei tersebut muncul pula nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, hingga Pengusaha Sandiaga Uno.
Nona mengatakan survei dilakukan dengan cara memberikan pilihan nama-nama tokoh kepada responden. Selain itu, disediakan kolom kosong untuk menuliskan sendiri nama tokoh lain. Oleh sebab itu, muncul beragam nama dalam survei popularitas tersebut. Selain Abraham Lunggana, lima nama anggota DPRD DKI Jakarta muncul ke dalam daftar 25 tokoh populer. Mereka adalah Boy Sadikin, Prasetyo Edi, M. Taufik, Triwisaksana, dan M. Sanusi. Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah bahkan masuk di urutan ke 21, di bawah Sandiaga Uno.
Selain populer, Ahok juga menduduki peringkat pertama tokoh yang akan dipilih jika Pemilihan Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan saat itu juga. Ia dipilih oleh 39 persen responden dengan jumlah pemilih tidak tahu sebanyak 18 persen. Di bawahnya, ada Ridwan Kamil dengan perolehan sebesar 14,5 persen dan Tri Risma sebesar 7,2 persen.
Ahok juga masih memimpin ketika ia disandingkan dengan 15 nama tokoh calon Gubernur DKI Jakarta jika Pemilihan Gubernur DKI dilakukan saat itu juga. Ahok dipilih oleh 37,5 persen responden dengan jumlah 2,8 persen responden yang menjawab tidak tahu dan 16,6 persen menjawab belum memutuskan. Ridwan Kamil kembali berada di bawah Ahok dengan perolehan sebesar 16 persen dan diikuti oleh Tri Risma sebanyak 8,8 persen.
Dalam elektabilitas head to head, Ahok disandingkan langsung dengan Adhyaksa Dault dan Ridwan Kamil. Ketika dihadapkan dengan Adhyaksa, Ahok mendapatkan suara sebanyak 52,8 persen. Responden yang belum memutuskan dan tidak menjawab masing-masing sebesar 28,5 persen dan 5,5 persen. Sementara jika dihadapkan dengan Ridwan Kamil, perolehan suaranya menurun menjadi 47,2 persen dengan jumlah responden yang belum memutuskan dan tidak menjawab masing-masing sebesar 23,5 persen dan 5,2 persen.
Survei dilakukan terhadap 400 responden dengan proporsi gender seimbang. Responden dipilih secara bertingkat (multistage random sampling), yaitu dari pengacakan untuk kelurahan, Rukun Tetangga, keluarga, dan akhirnya terpilih di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. Survei ini memiliki tingkat kesalahan 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
VINDRY FLORENTIN