TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin, 14 Desember 2015. Kedatangannya untuk menyampaikan permasalahan Ibu Kota dari sudut pandang anggota Dewan. Salah satunya mengenai pembangunan wisma atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Menurut Prasetyo, pembangunan wisma atlet harus diteruskan. Apalagi lahan yang akan digunakan sudah dihibahkan oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Komisi II DPR juga sudah menyetujui hibah lahan tersebut. Persetujuan itu diberikan setelah pemerintah DKI merencanakan pembangunan rumah susun di tanah negara tersebut.
Belakangan, rencana lahan untuk rumah susun tertunda. Sebab, Jakarta ditunjuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Jakarta memerlukan bangunan untuk dijadikan wisma atlet. Pilihannya jatuh pada lahan di Kemayoran. Setelah perhelatan itu selesai, barulah wisma atlet tersebut difungsikan menjadi rumah susun. “Jadi rusun, bukan komersial,” ujarnya.
Prasetyo berharap proyek wisma atlet Kemayoran tidak bernasib seperti kompleks Gelora Bung Karno. “Dulu Bung Karno membuat stadion senayan di sampingnya ada wisma atlet kan? Kini menjadi mal,” tuturnya. Sebagai anggota legislatif, Prasetyo mengatakan perannya hanya melakukan pengawasan.
Sebelumnya, Komisi II DPR menolak rencana hibah lahan Kemayoran kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mereka tidak setuju lahan yang semula akan digunakan untuk membangun rumah susun tersebut dimanfaatkan untuk membangun wisma atlet selama Asian Games 2018.
MAYA AYU PUSPITASARI