TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bercerita tentang bagaimana dia memaknai Hari Ibu yang jatuh pada hari ini. "Buat saya, tiap hari ya Hari Ibu," ujarnya saat ditemui setelah memimpin upacara peringatan Hari Ibu ke-87 di Lapangan IRTI Monas, Selasa, 22 Desember 2015.
Ahok, sapaan akrab Basuki, menuturkan tak ada ritual khusus yang dia lakukan pada Hari Ibu. "Saya, sih, jujur saja enggak ada ritual itu, ya. Yang ada peringatan agar generasi baru bisa ingat," ucapnya. Ia mengatakan setiap hari tidak pernah lupa menelepon sang ibu. "Kalau saya tiap hari, ya, telepon ibu, ngobrol sama ibu."
Dengan demikian, menurut Ahok, menunjukkan kasih sayang, penghargaan, dan terima kasih kepada ibu harus dilakukan setiap hari, tidak hanya pada momen 22 Desember ini. "Itu saja, sih, tiap hari ya Hari Ibu, hari nenek juga," katanya.
Ahok memimpin upacara peringatan Hari Ibu ke-87 pagi ini. Upacara diikuti oleh pegawai-pegawai di jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia hadir ditemani sang istri, Veronica Tan.
Peringatan Hari Ibu bermula dari Kongres Perempuan Indonesia, yang dilakukan pada 22 Desember 1928. Upacara kali ini berbeda dengan upacara peringatan hari nasional lain. Petugas upacara, dari pemimpin upacara, pemimpin barisan, pengibar bendera, hingga paduan suara, semuanya dilakukan oleh petugas perempuan. Pada upacara tersebut juga dilakukan pemberian penghargaan kepada wanita dengan masa kerja 30 tahun, 20 tahun, 15 tahun, dan penghargaan pegawai berprestasi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
GHOIDA RAHMAH