TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 86 keluarga di RW 10 Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, sudah pindah ke rumah susun yang disediakan pemerintah Jakarta. Tempat tinggal mereka akan dibongkar dan diratakan untuk normalisasi Sungai Ciliwung.
Lurah Bukit Duri Mardi Youce mengatakan warganya sudah pindah sejak dua minggu lalu. "Hari ini empat keluarga yang kami bantu pindah," katanya, Rabu, 23 Desember 2015.
Mereka adalah warga yang tinggal di RT 11, 12, dan 15 RW 10 Bukit Duri. Tempat tinggal mereka menjadi prioritas direlokasi karena sheetpile untuk menahan air harus segera dibangun di sana.
Jika tidak dilakukan, permukiman di sana dikhawatirkan akan terkena hantaman air yang besar saat puncak musim hujan.
Untuk membantu warga, pemerintah menyiapkan dua truk dari Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan dan dua truk Satpol PP. Puluhan petugas Satpol PP dan PPSU diturunkan untuk membantu warga mengangkut barang-barangnya.
Salah seorang warga yang akan pindah adalah Mumuy, 57 tahun. Bapak empat anak ini akan tinggal di rumah baru di Rusun Cipinang Besar Selatan. "Saya dapatnya di Cibesel. Ini mau pindahan," tuturnya.
Pedagang di Pasar Jatinegara ini mengaku mau tak mau pindah karena diminta pemerintah. "Ya saya ikut pindah saja. Di sini juga kebanjiran terus," ujarnya.
Mumuy berharap bisa betah tinggal di rusun itu meskipun akan berdesakan dengan tujuh anggota keluarganya yang lain. "Dimuatin saja deh," ucapnya.
Di lokasi ini, ada 97 bidang yang direlokasi untuk proyek normalisasi Kali Ciliwung. Sebanyak 11 bidang dari 11 keluarga belum mengikuti pengundian untuk pindah meski Wali Kota Jakarta Selatan menargetkan relokasi bisa selesai pada akhir tahun ini.
"Kami akan dorong terus. Ini kan tinggal 11 bidang lagi, seharusnya mereka ikut pindahlah," kata Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi. Dia masih memberi kesempatan bagi warga untuk ikut undian rusun dan membongkar sendiri rumahnya.
NINIS CHAIRUNNISA