TEMPO.CO, Jakarta - Papan iklan bergambar produk Nestle yang tumbang ke Jalan Kapten Tendean, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, diduga roboh karena fondasi tiang yang bermasalah. "Fondasi yang berada di dasar tiang tak sesuai standar," kata koordinator lapangan Proyek Pembangunan Paket Santa Jalur Jalan Layang Kapten Tendean-Blok M-Cileduk, Hendra Yani, di sekitar lokasi kejadian, Jumat, 1 Januari 2016.
Hendra mengatakan tiang reklame setinggi 15 meter dan ukuran papan 8 x 4 meter itu harusnya ditopang tiang yang di dasarnya terdapat lempeng khusus yang menjadi bagian standar dalam pemasangan tiang traffic light atau baliho. "Di dasar lempeng itu harusnya ada lima pasak sepanjang lima meter yang tertanam di tanah," katanya.
Lempeng berpasak tersebut, menurut Hendra, tak ditemukan pada tiang penyangga papan iklan tersebut. "Tak ada pasaknya, langsung ditanam ke tanah, padahal sedang ada pelebaran jalan," ujar Hendra.
Hendra mengatakan pihaknya sempat mencoba menghubungi perusahaan penanggung jawab pemasangan papan iklan untuk memperingatkan, tapi kerap gagal. "Saya telepon berkali-kali, tak diangkat juga, sampai akhirnya ada kejadian seperti ini," katanya.
Hendra menjelaskan kontrak pemasangan papan iklan itu sebenarnya habis pada Januari 2016. Kontrak tersebut merupakan persetujuan antara pemerintah daerah setempat dan penanggung jawab papan iklan yang roboh pada pukul 10.00 WIB, Jumat pagi, tadi. "Jadi sampai kontrak itu selesai, kami tak bisa mengutak-atik papan iklan itu."
Agar papan iklan yang roboh tak mengganggu lalu lintas Jalan Kapten Tendean, evakuasi berlangsung tak lama sejak kejadian. Prosesnya diawali dengan memotong kerangka besi papan utama tempat spanduk iklan menempel, dilanjutkan pemotongan pipa besi yang merupakan tiang pancang papan iklan tersebut.
Evakuasi tersebut melibatkan Pemadam Kebakaran 41 Jakarta Selatan dibantu tenaga konstruksi Proyek Paket Santa dan petugas PT PLN. Tiang papan iklan yang roboh itu menimpa sejumlah kabel listrik dan menyebabkan miringnya beberapa tiang listrik di sekitar lokasi. Kendaraan yang biasa melintas diharuskan berbalik arah.
YOHANES PASKALIS