TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar hasil Munas Bali, Tantowi Yahya, akan melakukan perhitungan cermat untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah 2017. Ia bersiap melawan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam pemilihan itu, karena itu, konsekuensinya harus mundur dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
"Saya sudah mendapat mandat dari Ketua Umum Partai Golkar Pak Aburizal untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta," kata Tantowi di sela silturahmi dan temu konstituen, di Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu, 3 Januari 2016.
Tantowi adalah anggota DPR dari daerah pemilihan DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu) dan menduduki jabatan Wakil Ketua Komisi I DPR. Menurut Tantowi, Aburizal telah mendeklarasikannya sebagai calon Gubernur DKI Jakarta untuk pilkada DKI Jakarta 2017.
"Sebagai orang yang diberi mandat, tentunya saya harus melakukan kalkulasi politik secara cermat," kata Tantowi.
Pria kelahiran Palembang 1960 ini menjelaskan, jika memilih maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, harus berhenti dari anggota DPR, padahal menjadi anggota DPR itu bukan hal mudah karena harus melalui perjuangan.
"Realitas ini yang membuat saya harus berhitung dengan cermat. Kalau maju sebagai calon gubernur harus menang," tegasnya.
Sejak dideklarasikan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, Tantowi melakukan penjajagan ke kantong-kantong masyarakat untuk melihat langsung bagaimana aspirasi mereka sesungguhnya terhadap para kandidat gubernur yang ada saat ini.
ANTARA