TEMPO.CO, Jakarta - Azis duduk di kursi pojok Restoran Olivier, Sabtu, 9 Januari 2016. Matanya menyortir selembar daftar menu yang dipegangnya. Ia mencari kolom bermenu kopi. Ketemu. "Aku mau coba Kopi Vietnam," katanya. Pelayan pria yang sedari tadi menunggu mencatat pesanannya.
Azis tersenyum. Ini pertama kalinya ia masuk ke restoran tersebut. Pria berusia 23 tahun ini datang karena penasaran. Ia tergoda mencicipi es kopi seperti yang dipesan Wayan Mirna Salimin.
Wayan Mirna Salimin adalah gadis berusia 27 tahun yang tewas setelah meminum kopi di tempat yang kini diduduki Azis. Rabu lalu, bersama dua temannya, Mirna meminum Es Kopi Vietnam di restoran Olivier, Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Hingga kini belum diketahui penyebab kematian wanita yang baru menikah sebulan lalu itu.
Azis datang ke restoran ini tiga hari setelah kematian Mirna. Malam itu, pengunjung restoran lumayan ramai. Beberapa pengunjung duduk menempati ruangan bebas rokok. Sedangkan di area merokok, kursi-kursi yang jumlahnya puluhan nyaris penuh.
Seorang pelayan perempuan datang membawa pesanan kopi Azis. Dalam menu, pesanan Azis itu bernama Vietnamese. Sambil menuangkan kopi ke gelas Azis, yang dipasangi saringan, ia menjelaskan bahwa kandungan kafein kopi itu tinggi. "Sebaiknya tidak diminum saat perut kosong, apalagi jika punya maag," katanya.
Ada belasan pelayan di restoran itu. Memakai seragam putih, mereka berdiri mengelilingi bangku-bangku pengunjung. Saat Azis memanggil, mereka sigap melayani. Tak dipanggil pun mereka datang. Seorang pelayan pria yang berbeda dengan sebelumnya menghampiri Azis. "Bagaimana, Kak, rasa kopinya?" ujar pelayan itu kepada Azis. Azis menjawab singkat, "Enak."
Bukan hanya pelayanan yang ramah, keamanan di restoran itu juga ketat. Seorang petugas keamanan berbaju hitam dengan awas memandang sekeliling. Di bagian langit-langit, beberapa kamera CCTV terpasang. Salah satu rekaman CCTV itu pernah diserahkan kepada Kepolisian Sektor Tanah Abang untuk penyelidikan kematian Mirna.
Kasus kematian Mirna, yang meminum kopi di tempat itu, rupanya tak membuat pengunjung surut. Makin malam, pengunjung semakin banyak yang datang. Rudi, customer service Olivier, mengatakan pengunjung masih ramai seperti biasa. "Sama saja," katanya ketika ditanya soal jumlah pengunjung setelah kejadian meninggalnya Mirna.
Saat ini, Kepala Polsek Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Jefri Siagian sedang mengusut kasus kematian Mirna. Ia masih menyelidiki apakah ada kandungan lain yang tercampur dalam kopi Mirna.
Jefri mengatakan pihak keluarga Mirna belum mau memberi keterangan. Mereka pun belum mengizinkan pihak polisi melakukan otopsi. Akhirnya, Jefri meminta rekaman CCTV dari pihak Olivier pada Kamis lalu. Namun, dalam rekaman itu, belum ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan. "Belum ada indikasi ada yang meracuni dia," ujarnya.
MAYA AYU PUSPITASARI