TEMPO.CO, Jakarta - Nyali Bayu Lesmana tak sedikit pun menciut pasca ledakan bom kemarin. Pengemudi GoJek itu tetap mengangkut penumpang di sekitar lokasi kejadian, Jalan Muhammad Husni Thamrin, Jakarta Pusat. "Tetap angkut supaya penumpang bisa pulang dengan mudah," kata Bayu ketika menjemput penumpang di seberang kafe Starbucks.
Bayu seperti mempraktekkan tanda pagra #KamiTidakTakut di Twitter sehingga tak khawatir terhadap teror yang terjadi pagi harinya. Ia justru siaga mengantar penumpang tanpa ongkos. "Tenang saja, kami dapat penggantian dari kantor," kata Bayu seperti dikutip Koran Tempo edisi 15 Januari 2016.
BACA: Kesaksian Fotografer Tempo Rekam Penembakan Pengebom Sarinah
Layanan GoJek membebaskan ongkos perjalanan penumpang di Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi sepanjang hari pasca ledakan kemarin. "Untuk mempermudah evakuasi ke lokasi lebih aman, kami akan menyediakan transportasi gratis ke Jabodetabek," kata CEO Gojek Nadiem Makarim.
Dalam tampilan pesanan di ponsel Bayu, tertulis ongkos tunai yang dibayarkan penumpang nol rupiah. Sementara argo akan dibayarkan oleh pengelola.
Grab Bike juga memberikan bantuan khusus kepada warga Jakarta yang sempat cemas akibat ledakan itu. "Untuk membantu proses evakuasi dan transportasi ke lokasi aman, kami menyediakan tumpangan gratis untuk seluruh area Jakarta, tanpa pakai kode promo," tulis manajemen Grab Bike.
BACA: Detik-detik Polisi Ditembak Pengebom Sarinah
Grab membatasi tumpangan gratisnya hingga tarif maksimal Rp 50 ribu tanpa wilayah jangkauan. Selain menanggung ongkos penumpang, Grab juga memberikan bonus Rp 50 ribu bagi pengemudi yang beroperasi di sekitar Sarinah. "Kami tak terima bayaran dari penumpang, tapi justru dapat tambahan dari kantor," kata supir Grab, Dion Mario.
Puluhan supir ojek dalam jaringan ini tampak berhenti di samping gedung Sarinah. Mereka sengaja menunggu pesanan penumpang sekaligus melihat lokasi ledakan bom.
Jasa ini sangat membantu para pekerja seperti Welly Iren, 32 tahun. Karyawan kantor yang terletak di Jalan Agus Salim itu sengaja memesan ojek untuk pulang ke rumahnya di Kebon Jeruk. "Supaya lebih cepat dan aman. Apalagi ada layanan gratis,"
kata dia.
BACA: Penembak di Sarinah Itu Muncul dari Kerumunan
Pasca ledakan, masyarakat justru memadati lokasi ledakan di kafe Starbucks dan pos polisi. Sejumlah pedagang terutama di kawasan kuliner Sabang juga menggelar lapaknya seperti biasa. "Tetap buka, banyak yang cari makan," kata Ardi, pedagang nasi goreng. Warga Jakarta kembali beraktivitas seperti biasa.
PUTRI ADITYOWATI