Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penganiayaan Anak, Marinir Bantah Ada Korban Berinisial M

Editor

Suseno TNR

image-gnews
T, 12 tahun, remaja yang diduga dipukuli oleh lima orang marinir di area Kompleks Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, 10 Januari 2016. Istimewa
T, 12 tahun, remaja yang diduga dipukuli oleh lima orang marinir di area Kompleks Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, 10 Januari 2016. Istimewa
Iklan

TEMPO.COJakarta - Kepala Divisi Penerangan Korps Marinir Letnan Kolonel Suwandi mengatakan tidak ada remaja berinisial M yang diduga dianiaya anggota TNI karena dituduh mencuri burung di kompleks TNI Cilandak. "Siapa itu M? Siapa Kasimin? Enggak ada, ah," ujar Suwandi lewat telepon, Senin, 18 Januari 2016. 

Menurut Suwandi, jika memang ada korban lain, tentu akan tercantum dalam buku laporan. Karena itu, dia meminta kepada Kasimin dan anaknya yang berinisial M agar melapor segera ke kantor Marinir terdekat. "Kalau memang dia merasa dianiaya, ya, segera lapor ke kami, jadi bisa kami selesaikan baik-baik," katanya.

Suwandi mengatakan masalah TNI dengan Toriq kemarin coba diselesaikan dengan baik dan disiplin. Anggota TNI yang diduga melakukan pemukulan akan diproses secara hukum. "Kalau memang mereka lapor ke LBH, yang bersangkutan (LBH) silakan menghubungi kami. Kalau mereka lapor sana-sini, kan, susah pertanggungjawabannya," tutur Suwandi.

Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum Jakarta menyatakan korban penganiayaan yang diduga dilakukan anggota TNI di kompleks Marinir Cilandak bukan satu orang. Sebab, ada remaja berinisial M, 16 tahun, yang juga mengaku dianiaya. "Dia dituduh mencuri burung," ucap pengacara publik LBH, Bunga Meisa Rouly Siagian.

Penganiayaan itu terjadi 10 Januari 2016. Awalnya, yang diketahui sebagai korban adalah Th, 12 tahun. Bocah itu dipukuli hingga babak belur karena dituduh mencuri burung di kompleks Marinir Cilandak. Akibat penganiayaan itu, Th harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Menurut Bunga, pada hari yang sama, ternyata M juga mendapat tuduhan yang sama. Dia dijemput tiga anggota TNI dan dibawa ke kompleks Marinir Cilandak. Kasimin, ayah M, turut menemani anaknya. 

"Sesampainya di sana, M dibawa ke sebuah ruangan lalu diinterogasi," ujar Bunga. Karena merasa tidak melakukan pencurian, M membantah tuduhan itu. Bantahan tersebut justru berbuah pukulan. M terjatuh. Saat itulah seorang anggota TNI menginjak dadanya. Setelah itu kakinya diangkat dan kepalanya ditodong senjata api. "Menurut M, ada sekitar lima anggota TNI di dalam ruangan itu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasimin mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong putranya. Saat penganiayaan terjadi, dia hanya bisa menunggu di luar ruangan. Sekitar setengah jam kemudian, anaknya keluar dengan tubuh babak belur. 

Kasimin tidak tahu kenapa anaknya dikait-kaitkan dengan pencurian burung di kompleks Marinir. Keluarganya memang pernah tinggal di Cilandak. M dan Th juga berteman dekat. Namun, setelah keluarganya pindah ke Ciganjur, M tidak pernah lagi bertemu dengan Th. 

Setelah kejadian itu, kata Kasimin, ada beberapa anggota TNI yang selalu datang ke rumahnya. Salah satunya bernama Ardian. "Sehari bisa empat kali mereka datang dengan baik-baik ke rumah Kasimin di Ciganjur," ujar Bunga. Anggota TNI itu meminta Kasimin tidak perlu berbicara kepada siapa pun ihwal penganiayaan tersebut.

Kondisi M sekarang sudah membaik meski masih terlihat lebam. Namun, berdasarkan foto yang ditunjukkan LBH, terdapat banyak luka bekas cambukan pada sekujur punggungnya. "Kami (LBH) mengecam penyiksaan yang diduga dilakukan anggota TNI ini. Apalagi korbannya adalah anak-anak," tutur Bunga.

ARIEF HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sopir GrabCar Diduga Aniaya, Memeras, hingga Berniat Menculik Penumpangnya, Grab Indonesia Evaluasi SOP Layanan Konsumen

1 jam lalu

Grab Indonesia meluncurkan 20 unit taksi listrik merek Hyundai bertipe  Hyundai IONIQ EV di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Senin, 27 Januari 2020. Peluncuran itu dihadiri oleh Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, dan President Director of Hyundai Motor Indonesia Sung Jo Ha. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Sopir GrabCar Diduga Aniaya, Memeras, hingga Berniat Menculik Penumpangnya, Grab Indonesia Evaluasi SOP Layanan Konsumen

Direktur Operasi Grab Indonesia Regional Jabodetabek Tyas Widyastuti menyatakan masih melakukan investigasi internal perihal dugaan upaya penculikan, pemerasan, dan penganiayaan oleh mitra sopir Grab terhadap penumpangnya.


Mario Dandy dan Shane Lukas Satu Blok di Lapas Salemba, Kalapas: Keduanya Ikuti Pembinaan Agama

11 jam lalu

Terdakwa kasus dugaan penganiayaan terhadap David Ozora, Mario Dandy Satriyo (kiri) dan Shane Lukas menunggu dimulainya sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis 10 Agustus 2023. Sidang tuntutan tersebut ditunda dan akan dilaksanakan kembali pada hari Selasa, 15 Agustus 2023 karena berkas tuntutan dari jaksa belum siap. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Mario Dandy dan Shane Lukas Satu Blok di Lapas Salemba, Kalapas: Keduanya Ikuti Pembinaan Agama

Kepala Lapas Salemba Beni Hidayat menyatakan kondisi Mario Dandy dalam keadaan sehat.


KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

2 hari lalu

Kepala Divisi Bidang Korupsi dan Politik ICW Ego Primayoga (kanan) dan Peneliti KontraS Rozy Brilian (kiri) memberikan keterangan pada media usai mengantar surat permohonan keterbukaan informasi publik tentang Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Dua organisasi itu mencatat sejumlah masalah pemilu seperti pelaporan dana kampanye partai politik maupun calon presiden tidak dapat diakses oleh masyarakat umum. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

KontraS mengatakan perlu dilakukan evaluasi total seluruh langkah dan pendekatan keamanan yang selama ini berlangsung di Papua.


Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

2 hari lalu

Ilustrasi TNI. dok.TEMPO
Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

Komnas HAM Papua menyebut korban kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI dari Yonif Raider 300/Brajawijaya telah meninggal dunia di Ilaga,


Penganiayaan oleh Anggota TNI Terus Berulang, Kapuspen: Tak Ada Gading yang Tak Retak

3 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Penganiayaan oleh Anggota TNI Terus Berulang, Kapuspen: Tak Ada Gading yang Tak Retak

Kapuspen TNI menyebut kekerasan atau penganiayaan di Papua hanya dilakukan oleh beberapa anggota saja.


Pangdam Cendrawasih Janji Usut Tuntas Kasus Anggota TNI Aniaya KKB

3 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Pangdam Cendrawasih Janji Usut Tuntas Kasus Anggota TNI Aniaya KKB

TNI memastikan anggotanya yang terlibat dalam aksi penganiayaan terhadap warga Papua akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku.


42 Anggota TNI Diperiksa Buntut Penganiayaan terhadap Warga Papua, 13 Ditahan

3 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
42 Anggota TNI Diperiksa Buntut Penganiayaan terhadap Warga Papua, 13 Ditahan

TNI telah memeriksa 42 anggota terkait video aksi kekerasan terhadap warga Papua.


Pangdam Cendrawasih Jelaskan Kronologi Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

3 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Pangdam Cendrawasih Jelaskan Kronologi Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

Pangdam Cendrawasih Mayor Jenderal Izak Pangemanan mengungkap kronologi penganiayaan warga Papua yang dilakukan anggota TNI.


8 Anggota TNI Ditahan Buntut Siksa Warga Papua di Dalam Tong

3 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
8 Anggota TNI Ditahan Buntut Siksa Warga Papua di Dalam Tong

8 anggota TNI Yonif 300/Bjw yang diduga melakukan penganiayaan pada warga Papua telah ditahan.


Polisi Tangkap Pemuda di Karawaci Tangerang yang Aniaya Lansia Seperti Adegan Smackdown

3 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Polisi Tangkap Pemuda di Karawaci Tangerang yang Aniaya Lansia Seperti Adegan Smackdown

Polisi menangkap pemuda yang menganiaya seorang lansia seperti adegan smackdown di Karawaci, Tangerang.