TEMPO.CO, Bekasi - Kereta rel listrik commuter line direncanakan beroperasi hingga Cikarang, Kabupaten Bekasi. "Targetnya awal 2018," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Joice Hutajulu, Minggu, 24 Januari 2016.
Joice menuturkan kini infrastrukturnya tengah dibangun, yaitu pembangunan double-double track dari Stasiun Manggarai-Bekasi dan Bekasi-Cikarang. Adapun untuk Manggarai-Bekasi, pembangunannya sudah hampir rampung, sementara Bekasi-Cikarang masih sebatas elektrifikasi.
Menurut dia, sesuai dengan kontrak, elektrifikasi selesai pada Agustus 2016. Karena itu, jika proyek tersebut rampung, dimungkinkan operasi commuter line dapat direalisasikan. "Tapi, bergantung kesiapan support dari PLN," katanya. Lagi pula, kata dia, proses elektrifikasi juga terkendala status heritage Stasiun Tambun.
Baca juga: Tanah untuk Rel Ganda, Warga Minta Harga Rp 5 Juta
Adapun untuk modernisasi dan pembangunan double-double track terkendala oleh angkutan batu bara di Stasiun Bekasi. Karena itu, pihaknya masih mencari solusi dengan adanya beberapa kendala tersebut sehingga double-double track dapat dipakai sesuai dengan target awal 2018.
Sementara itu, pembangunan dua jembatan di atas kali sepanjang Bekasi hingga Cikarang hampir rampung. Misalnya, jembatan di atas Kali Bekasi progresnya mencapai 80 persen. "Tinggal memasang bantalan rel kereta," kata salah satu pekerja. Jembatan baru itu, rencananya akan dipakai untuk kereta jarak jauh.
Ia mengatakan jembatan baru di atas Kali Bekasi memiliki panjang sekitar 75 meter. Setelah pembangunan jembatan, akan dibangun infrastruktur penghubung antara jembatan dan rel kereta api. Menurut dia, dibutuhkan sekitar setahun lagi untuk menyelesaikan semuanya. "Mungkin bersamaan dengan pembangunan DDT (double-double track)-nya," tuturnya.
Baca juga: Tujuh Perlintasan Kereta Api di Bekasi Ditutup
Double-double track dibangun untuk memisahkan jalur antara kereta jarak jauh dan commuter line. Sebab, selama ini penggunaan jalur double track kerap bersinggungan sehingga PT Kereta Api Indonesia lebih memprioritaskan kereta jarak jauh, sedangkan commuter line sering tertahan menjelang Stasiun Jatinegara.
Adapun proyek DDT tersebut terbagi menjadi empat paket, di antaranya, Paket A (Manggarai-Jatinegara) senilai Rp 3,440 triliun, Paket B2 (1) Jatinegara-Bekasi Rp 900 miliar, Paket B2 (2) (Jatinegara -Bekasi) Rp 260 miliar dan Paket B1 (Bekasi-Cikarang) senilai Rp 1,121 triliun. Semua dikerjakan secara multiyears.
ADI WARSONO