Agus menjelaskan, ada berbagai modus yang dilakukan pegawai negeri mengakali kinerja agar mendapat tunjangan maksimal. Cara tersebut, antara lain, memanipulasi presensi dan membuat laporan fiktif. Namun Badan Kepegawaian tak memiliki data persentase pelanggaran itu.
BACA: Ahok Ngotot Pertahankan Gaji Fantastis Anak Buahnya
Menurut dia, seluruh pegawai DKI di berbagai lembaga memiliki potensi untuk mengakali kinerjanya. Bahkan tak menutup kemungkinan terjadi kongkalikong antara atasan dan bawahan. Sebab, atasan lah yang akan memverifikasi laporan yang dibuat oleh bawahannya. Modus Leo merupakan konspirasi antara dia dan bawahannya.
Kendati terbukti ada manipulasi demi mendapatkan tunjangan maksimal, Agus mengklaim pemberian tunjangan kinerja berdampak positif bagi prestasi pegawai. Peningkatan prestasi, ujar Agus, terlihat dari serapan anggaran tunjangan kinerja sekitar 80-85 persen.
BACA: Ada Lurah Minta Mundur Meski Bergaji Rp 33 Juta
Selain itu, kata Agus, peningkatan kinerja pun terlihat dari adanya peningkatan kepatuhan pada presensi pegawai. “Dua indikator itu menunjukkan sistem pembayaran tunjangan kinerja dapat meningkatkan motivasi kerja,” tuturnya.
SELANJUTNTA: Inspektorat kewalahan mengawasi...