TEMPO.CO, Jakarta - Putri Asifa duduk di ruang tunggu Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Bibir merahnya semakin menyala diterpa pantulan cahaya dari kaus putih yang ia kenakan. Di dadanya ada tulisan "#BERANI JUJUR".
Gadis berusia 19 tahun itu tak sendiri. Di sekitarnya banyak orang yang mengenakan kaus serupa. "Ini bentuk dukungan buat Haji Lulung," katanya menceritakan arti kaus yang ia kenakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Kamis, 28 Januari 2016.
Haji Lulung yang ia maksud adalah Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana. Lulung hari ini menjadi saksi untuk persidangan pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) dengan terdakwa Alex Usman dan Fahmi Zulfikar.
Slamet Arifin, koordinator massa pendukung Lulung, mengatakan membawa sekitar 100 orang ke Pengadilan Tipikor. Mereka berasal dari komunitas Pemuda Panca Marga serta Gerak Betawi.
"Kami mau dukung aksi jujur Haji Lulung dalam mengungkap kasus UPS," kata Slamet. Menurut dia, Lulung hebat karena mau berkata jujur.
Lulung mengatakan kedatangan simpatisan dengan kaus bertuliskan “Berani Jujur” merupakan ungkapan hatinya. "Selama ini ada penggiringan opini terhadap publik seolah-olah saya sudah bersalah terlebih dahulu," katanya. Menurut dia, yang bersalah justru beberapa pejabat Pemerintah Provinsi DKI.
Selain Alex Usman dan Fahmi Zulfikar, Lulung meyakini Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama terlibat. Ia juga menyebutkan beberapa nama, seperti Sekretaris Daerah, Kepala Inspektorat, hingga Kepala Dinas Pendidikan.
Lulung mengatakan akan menyatakan kejujuran dalam kesaksiannya nanti. "Jujur terutama kepada diri saya, orang-orang yang terlibat dalam proses peradilan, penyidikan, termasuk para hakim," katanya.
VINDRY FLORENTIN