TEMPO.CO, Jakarta - President Corporate Communication PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Arif Prabowo mengatakan sudah mengetahui kabar bahwa perampokan yang terjadi pada Bagus Budiwibowo, pegawai Telkom, hanyalah karangan belaka. "Kami sudah baca dari media-media," kata Arif saat dihubungi Tempo, Senin, 15 Februari 2016.
Meskipun begitu, Arif mengaku Telkom belum mengambil tindakan apa-apa terkait kecelakaan yang menimpa karyawannya tersebut. Telkom masih menunggu hasil pemeriksaan dari kepolisian. "Untuk kasus ini, kami serahkan kepada pihak yang berwenang," kata Arif.
Selain itu, Arif menyebutkan belum mengambil tindakan lain seperti menuntut Metro Mini atau mengajukan pemberhentian trayek Metro Mini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang tersebut kepada pemerintah. "Kami masih menunggu hasilnya dari pihak kepolisian," kata dia.
Pada Ahad siang, 14 Februari 2016, beredar kabar tewasnya Bagus setelah didorong dari atas Metro Mini oleh perampok. Bagus dikabarkan berusaha mempertahankan telepon genggamnya yang hendak dicomot pelaku.
Bagus sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk mendapat pertolongan.
Namun, belakangan Kepolisian Daerah Metro Jaya mengatakan bahwa kabar terjadinya perampokan di Metro Mini yang berujung pada tewasnya karyawan Telkom, Bagus Budiwibowo, tersebut hanyalah karangan kernet dan supir Metro Mini tersebut.
Sasih, supir Metro Mini, mengaku menyampaikan cerita bohong kepada keluarga Bagus dan polisi karena takut diamuk massa. Bersama Hendar, kernetnya, dia sepakat mengarang cerita perampokan yang akhirnya muncul di sejumlah media.
LARISSA HUDA