TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penertiban kawasan prostitusi Kalijodo yang akan digarap pemerintah Jakarta tidak bisa dibandingkan dengan penutupan Gang Dolly di Surabaya. "Beda kasuslah," kata gubernur yang memiliki sapaan akrab Ahok itu, Selasa, 16 februari 2016.
Alasannya, kata Ahok, status tanah di Gang Dolly milik penduduk. Sedangkan di Kalijodo, tanah yang dijadikan lokalisasi milik negara. "Itu jalur hijau, masyarakat menduduki tanah negara," katanya.
Ahok menegaskan, dalam penertiban Kalijodo ini, ia tidak mempermasalahkan prostitusi yang tumbuh subur di sana. "Yang saya persoalkan adalah lahan jalur hijaunya, itu yang mau saya ambil alih," ujarnya.
Sebelumnya, sosiolog Universitas Airlangga, Bagong Suyanto, mengingatkan pemerintah Jakarta agar tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menutup Gang Dolly.
Menurut Bagong, pemerintah Surabaya memang berhasil menutup tempat pelacuran Gang Dolly, tapi tidak bisa menghilangkan prostitusi. "Menutup lokalisasi dan mencegah prostitusi itu dua hal yang berbeda," tuturnya.
Berita Terbaru: Penggusuran Kalijodo
Karena itu, Bagong meminta Ahok memikirkan langkah-langkah selanjutnya setelah Kalijodo digusur. Sebab, tak ada jaminan pekerja seks yang sebelumnya bersarang di Kalijodo tidak lagi menjalankan praktek prostitusi di tempat lain.
Menanggapi kritik itu, Ahok menegaskan bahwa penggusuran Kalijodo kali ini akan maksimal. "Kalijodo tahun 2003 dan 2010 dulu pernah dibersihkan, tapi belakangan tumbuh lagi. Untuk kali ini, akan kami berantas habis," ujarnya.
Menurut Ahok, setelah lokalisasi Kalijodo digusur, pemerintah akan membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di tempat itu. Meski belum resmi, sejumlah perencanaan penghijauan Kalijodo sudah disampaikan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratna Diah Kurniati.
Ratna mengatakan akan menunggu Kalijodo digusur lebih dulu. Setelah itu, barulah pihaknya memulai penghijauan. "Kami akan buat seperti yang Gubernur sampaikan. Dia ingin buat Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau juga buat hijau dulu, lalu jadi lapangan bola," ucapnya, Senin, 15 Februari 2016.
Ratna menjelaskan, total luas wilayah Kalijodo yang akan dihijaukan mencapai 1,5-2,5 hektare. Begitu kawasan tersebut ditertibkan, Dinas Pertamanan akan segera membuat rencana penghijauan. Menurut Ratna, penghijauan akan dimulai dari penanaman rumput, lalu pohon. "Jadi nanti mau ada lapangan bola dan ada jogging track," katanya.
YOHANES PASKALIS