TEMPO.CO, Jakarta - Festival Belok Kiri, yang rencananya bakal dimulai pada Sabtu, 27 Februari 2016, di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, batal digelar.
Sekretaris Jenderal komite Belok Kiri Fest Indraswari Agnes mengatakan acara batal digelar lantaran tak mendapat izin dari Pusat Kesenian Jakarta. Padahal, kata Agnes, sebelumnya mereka telah mendapat izin.
"Jadi kami sudah dapat izin, lalu kami pasang baliho, tapi satu hari setelah dipasang diminta paksa untuk diturunkan." kata Agnes saat dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Februari 2016.
Versi Agnes, Pusat Kesenian Jakarta meminta panitia mendapatkan izin terlebih dulu dari polisi. Mereka kemudian diminta mengurus ke Kepolisian Sektor Menteng.
Agnes menuturkan, saat pengurusan izin polisi itu, mereka seperti dipersulit karena setelah datang ke Polsek Menteng, mereka diminta ke Kepolisian Resor Jakarta Pusat. Alasannya, acara Belok Kiri Fest mendatangkan orang dari luar Menteng.
Lewat akun Twitter @BelokKiri_Fest, panitia menjelaskan, setelah datang ke Polres Jakarta Pusat, mereka justru diminta ke Polda Metro Jaya. Sayangnya, pengurusan izin di Polda memakan waktu hingga beberapa hari ke depan.
Saat mengurus izin di Polda barulah terkuak kenapa acara tersebut dilarang. Polda Metro Jaya kepada panitia menunjukkan beberapa surat dari berbagai organisasi masyarakat yang menolak acara tersebut digelar.
Polisi dan pengelola TIM kemudian meminta panitia membongkar display yang telah terpasang."Hingga keluar lah surat resmi dari PKJ yang tidak memberikan izin kepada #BelokKiriFest untuk menggelar acara di TIM," tulis akun tersebut.
Agnes menyayangkan sikap PKJ yang meributkan permasalahan izin. Menurut dia, ini hanyalah kegiatan biasa yang berisikan diskusi, pemutaran film, dan sebagainya terkait dengan maraknya isu soal gerakan kiri. "Biasanya di TIM tidak perlu sampai izin, cukup lapor. Sama kaya mahasiswa-mahasiswa kalau mengadakan acara," ujar Agnes.
Acara Festival Belok Kiri rencananya digelar mulai hari ini hingga 5 Maret 2016. Dalam daftar acara yang dibuat, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dijadwalkan memberikan sambutan pada acara pembukaan. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli juga akan memberikan sambutan.
Beberapa rangkaian acara diskusi yang akan dilaksanakan Festival Belok Kiri ini antara lain Sejarah Gerakan Kiri di Indonesia untuk Pemula, Menyoal Propaganda Orba, Gerakan Kiri dan Kiri Baru, dan Media Sosial adalah Senjata.
Panitia akan menggelar konferensi pers terkait dengan pelarangan acara ini pada Sabtu, 27 Februari 2016, pukul 15.00 WIB di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki.
AHMAD FAIZ