TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Gerakan Selamatkan Jakarta sekaligus, Ratna Sarumpaet, mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat untuk menemui anggota Komisi Hukum dan menyampaikan pengaduannya terkait kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Kedatangan Ratna dan rekan-rekannya dari kelompok masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Sosial Peduli Jakarta diterima oleh Wakil Ketua Komisi III DPR Benny Kabur Harman dan Bambang Soesatyo. Ia membantah bila pengaduannya itu dimaksudkan untuk menggulingkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang akan maju sebagai calon gubernur dalam pemilihan 2017 mendatang. BACA: Ahok: Terima Kasih Sekaligus Kasihan pada Ratna
Bukan untuk menggulingkan. Kalau ada calon lain terduga korupsi kan kita persoalkan juga. Tapi beliau (Ahok) ini kan inkumben, jangan sampai nanti masyarakat kecewa," kata Ratna di gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa, 15 Maret 2016.
Ia menyatakan bahwa saat ini sedang dalam proses pemilihan kepala daerah DKI Jakarta dan tidak ingin memilih gubernur yang diduga korupsi. Menurutnya, akan lebih baik kalau Ahok maupun pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kasus pembelian lahan RS Sumber Waras itu mau diperiksa.
"Tapi yang terjadi malah perang mulut. Yang mengatakan bahwa itu ada dugaan malah dianggap fitnah," ujarnya. BACA: KPK: Ratna Lu Dengerin
Ratna juga menyayangkan adanya ujaran di media sosial yang mengaitkan kasus tersebut dengan suku, ras, dan agama (SARA) yang dapat memecah belah persatuan. Tatanan keberagaman, kata dia, seperti dikoyak-koyak. "Kita hanya persoalkan satu hal tapi jangan diseret kemana-mana." BACA: Tempo Bantah Berita Ratna akan Menari di Monas
FRISKI RIANA