TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Hasnaeni Moein berharap tak ada lagi demonstrasi anarkistis seperti kejadian pada unjuk rasa ribuan sopir taksi di DKI Jakarta, Selasa, 22 Maret lalu. "Jangan ada adu domba sesama manusia," kata Hasnaeni di Kampung Gaga Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat, 25 Maret 2016.
Menurut Hasnaeni para pengemudi taksi atau ojek konvensional serta para pengemudi taksi dan ojek online adalah sama-sama orang yang mencari nafkah. "Tapi yang jelas kasihan mereka, kita sama-sama cari makan, cari nafkah buat keluarga," ujar politikus Partai Demokrat ini.
Hasnaeni menyatakan tak membela Basuki Tjahaja Purnama dalam hal ini, namun, menurut dia, kericuhan antara sopir taksi dengan sopir ojek online sudah diatasi. "Dijaga aja, jangan sampai terjadi lagi demonstrasi dan huru-hara seperti kemarin. Saling menyakiti," kata dia.
Ia mengatakan masyarakat harus saling menyayangi dan mengasihi. "Kalau saya jadi pemimpin hari ini, jadi gubernur, saya hadapi masyarakat itu," ujarnya. "Jadi buat rakyat, jangan goyang ketika Hasnaeni jadi gubernur, Oke?"
Unjuk rasa sopir taksi dan angkutan kota terjadi di beberapa titik. Seperti di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jalan Gatot Subroto, Jalan M.H. Thamrin, pelataran tugu Monas, dan di depan gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Mereka menuntut pemerintah menghentikan perusahaan angkutan online beroperasi, seperti Grabcar, Uber, dan Go-Jek. Menurut para sopir, keberadaan angkutan itu ilegal dan membuat pendapatan mereka menurun.
REZKI ALVIONITASARI