TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menilai bakal calon Gubernur DKI Jakarta Ahmad Dhani tidak pantas memimpin DKI Jakarta. Menurut dia, Dhani sering membicarakan orang yang menjadi lawan politiknya dengan isu suku, ras, dan agama (SARA). “Termasuk rasis, SARA, dan segalanya,” kata dia saat dihubungi Tempo, Sabtu malam, 26 Maret 2016.
Ruhut terkesan santai ketika mengomentari musisi yang pernah mendirikan grup musik Dewa 19 itu. Ia beberapa kali tertawa menyikapi kabar bahwa Dhani akan maju pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta. “Kalau aku ngomongin Dhani, kalau kami tanggapi jadi beken (Dhani),” ujar Ruhut.
BACA:
Hanura Resmi Dukung Ahok di Pilgub DKI
Belum Punya Pasangan Pilgub, Hasnaeni Moein Tunggu Wangsit
Ruhut dengan nada santainya mengatakan semakin sering Dhani membicarakan orang lain misalnya Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, semakin membuktikan bahwa musisi itu tidak pantas menjadi pemimpin. “Semakin sering dia ngerasani (menggunjing) orang, aku enggak bisa ngebayangin, kodok dan kecebong di Istana Bogor tertawa,” kata dia.
Dhani dalam beberapa penyataannya dianggap sering mengkritik Ahok dengan isu SARA. Salah satu pernyataan Dhani yang dianggap rasis itu terlontar beberapa hari lalu ketika ia menanggapi mengenai para bakal calon yang maju dalam pilkada DKI Jakarta.
BACA:
Hasnaeni: Ahok Tidak Akan Marah-marah Bila Ada Saya
Yusril: Kapasitas Wali Kota Kok Jadi Presiden
"Mereka sebagai warga negara yang tidak ingin tanah Nusantara dikuasai asing. Kamu ini kan turunan Majapahit, Mataram. Jadi, Indonesia ini tanah warisan Nusantara, warisan leluhur nenek moyang kita, bukan nenek moyang Ahok kan," kata Dhani, Selasa kemarin.
Pada Jumat kemarin, Dhani pun mengatakan bahwa wajar bila Partai NasDem dan Hanura mendukung Ahok. "Kalau Hanura, Nasdem, itu ya beda kepentingannya, nasionalis. Kalau Nasdem, ya jangan ditanya, wong TV-nya ada bahasa Cina-nya," kata Dhani.
DANANG FIRMANTO
RUHUT SERANG AHMAD DHANI
Ruhut Sindir Ahmad Dhani: Kodok dan Kecebong Tertawa
Ruhut Sebut Ahmad Dhani Rasis dan Tak Pantas Pimpin Jakarta