Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demam Berdarah Landa Permukiman Elite di Bogor

image-gnews
Pengasapan di rumah-rumah dan saluran air, di perumahan Taman Cimanggu, Kelurahan Kedung Waringin, Kec. Tanah Sereal, Bogor, Minggu (22/3). Tindakan ini diambil setelah tiga warga setempat terkena serangan demam berdarah (DBD). ANTARA/Hermanus Prihat
Pengasapan di rumah-rumah dan saluran air, di perumahan Taman Cimanggu, Kelurahan Kedung Waringin, Kec. Tanah Sereal, Bogor, Minggu (22/3). Tindakan ini diambil setelah tiga warga setempat terkena serangan demam berdarah (DBD). ANTARA/Hermanus Prihat
Iklan

TEMPO.COJakarta - Sebagian warga yang terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bogor berlatar belakang sosial ekonomi menengah dan atas. Mereka tinggal di perumahan real estate yang tersebar di sejumlah kecamatan. 

Hingga akhir Maret 2016, jumlah warga Kota Bogor yang terjangkit wabah DBD mencapai 458 orang, dua di antaranya meninggal dunia. 

"Kenapa banyak warga di perumahan elite terserang DBD, karena penghuninya tidak menyadari jika dalam kolam taman, vas bunga, dan penampungan air tidak pernah terpantau dan dibersihkan. Padahal di sana merupakan media nyamuk berkembang biak," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M) pada Dinas Kesehatan Kota Bogor Siti Robiah pada Senin, 28 Maret 2016.

Siti Robiah mengatakan, jika dibandingkan dengan bulan Februari 2016, jumlah warga Kota Bogor yang terjangkit DBD menurun drastis. Untuk bulan Maret ini, hingga tanggal 28, jumlah warga Kota Bogor yang terjangkit DBD hanya 75 orang.

Menurut Siti, puncak wabah penyakit DBD yang terjadi di Kota Bogor paling tinggi pada Februari. Sebab, pada bulan sebelumnya, yakni Januari, penderita DBD sebanyak 176 orang. "Bahkan dua warga Kota Bogor terjangkit DBD yang meninggal dunia terjadi pada Februari," katanya.

Dua warga Kota Bogor yang meninggal dunia merupakan anak berusia dua tahun warga Balumbangjaya, Kecamatan Bogor Barat. Seorang meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RS Karya Bhakti Dramaga. "Sedangkan korban lain, yakni anak berusia 9 tahun, warga Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, meninggal di RSUD Kota Bogor," kata Siti.

Agar kasus DBD tak semakin meluas, dinas kesehatan mengimbau masyarakat lebih waspada. Selain itu, masyarakat diminta menerapkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) dan program 3M (menguras, menutup, dan mengubur).

"Fogging atau pengasapan hanya mengusir dan membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuk masih hidup dan berkembang biak dalam genangan air yang tidak pernah dibersihkan," ujar Siti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada dua kecamatan yang masuk zona merah atau paling banyak kasus terjangkit DBD, yakni Kecamatan Bogor Barat dan Bogor Utara. Hal ini karena luas wilayah dan jumlah penduduknya paling banyak.

Sedangkan untuk kategori kelurahan yang masuk zona merah, atau warganya paling banyak terserang DBD, adalah Kelurahan Katulampa dan Baranangsiang.

Siti mengatakan, berdasarkan pendataan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bogor, jumlah kasus penderita DBD di Kota Bogor di Kecamatan Tanahsareal sebanyak 106 kasus, Kecamatan Bogor Utara 102 kasus, Kecamatan Bogor Tengah 58 kasus, Kecamatan Bogor Selatan 44 kasus, Kecamatan Bogor Timur 48 kasus, dan Kecamatan Bogor Barat 100 kasus.

Untuk kelurahan dengan jumlah kasus DBD tertinggi adalah Kelurahan Baranangsiang 29 orang, Kelurahan Ciluar 19, Kedung Badak 19, Tegal Gundil 19 orang, Ciparigi 15, Sindangbarang 17, Bantarjati 16, Katulampa 15, Babakan 14 orang, dan Cibadak 19 orang.

“Kelompok kerja operasional DBD kecamatan dan kelurahan dimohon menggerakkan warganya agar melakukan Gertak PSN seminggu sekali di rumah masing-masing dengan 3M Plus agar penyebaran kasus DBD dapat dikendalikan,” tutur Siti.

M SIDIK PERMANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

18 jam lalu

 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 21 November 2023. TEMPO/Erwan Hartawan
PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

Penyediaan SPKLU itu merupakan bentuk dukungan PLN terhadap uji coba 5 unit Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (Alibo).


Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

6 hari lalu

Buah naga (Pixabay.com)
Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.


Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

6 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

15 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

17 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

18 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

19 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

21 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

22 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.