TEMPO.CO, Jakarta - Aparat gabungan pada Jumat malam merazia praktek prostitusi di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sedikitnya 20 mobil dari Dinas Sosial, Polisi Pamong Praja, dan kepolisian diturunkan dengan lebih dari 200 personel aparat gabungan. "Iya, tadi banyak yang tertangkap, jalan arah stasiun (Tanah Abang) ditutup," kata Ariya, 35 tahun, warga Kebon Kacang yang juga seorang pekerja serabutan di Pasar Tanah Abang, Jumat malam, 15 April 2016.
Menurut Ariya, razia dilakukan sekitar pukul 21.30. Razia menyisir para pekerja seks komersial di sekitar Pasar Tanah Abang hingga sekitar pukul 22.30. Ariya mengatakan polisi wanita juga terlibat dalam razia malam ini. Mereka menyisir sepanjang jalan di depan Stasiun Tanah Abang, Pasar Tanah Abang Blok G, dan sekitar Jati Baru.
Ariya menuturkan aparat gabungan hanya menangkap para pekerja seks dan tunawisma. Ia melihat para pekerja seks tidak melawan ketika kepergok petugas sedang berada di lokasi. Namun beberapa lainnya sempat kabur melewati Jalan Bunder, Tanah Abang. Ariya mengatakan sebagian pekerja seks di sekitar Pasar Tanah Abang adalah pindahan dari Kalijodo.
Dari pantauan Tempo sebelumnya, hampir setiap hari, setelah pukul 22.00, belasan perempuan tampak berdiri di sepanjang jalan ke arah Stasiun Tanah Abang. Biasanya mereka berdiri bersandar di sela-sela angkutan kota. Namun, saat ini, warung remang-remang di sekitar Pasar Tanah Abang dan jalan ke arah stasiun tampak sepi. Suara musik dangdut yang biasa terdengar di hampir setiap malam juga tidak terdengar.
Ariya mengatakan personel razia juga berasal dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Menurut dia, jalanan ke arah stasiun sempat mengalami kemacetan. "Saya pikir tadi ada tawuran," ujarnya.
Rendra, petugas keamanan di Pasar Tanah Abang, menuturkan razia dilakukan secara cepat dengan menyisir seluruh kawasan Pasar Tanah Abang. Ia mengatakan titik yang sering dipenuhi para pekerja seks adalah di belakang Blok G Pasar Tanah Abang. "Di situ banyak warung remang-remang," tuturnya.
DANANG FIRMANTO