TEMPO.CO, Depok - Universitas Indonesia mengirim tim bantuan untuk menyelamatkan seorang mahasiswa Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, UI, bernama Irfan, yang jatuh di Gunung Slamet, Minggu, 17 April 2016.
Manajer Kerja Sama, Kemahasiswaan, Alumni, dan Ventura Profesor Heri Hermansyah menuturkan telah mengirim tujuh mahasiswa pecinta alam Kamuka Parwata Fakultas Teknik, asisten dosen kemahasiswaan, dan karyawan, untuk menurunkan korban dari atas Gunung Slamet.
"Sekarang masih di atas gunung. Korban selamat. Kakaknya juga sudah diberi tahu keadaan adiknya yang jatuh," kata Heri, Senin, 18 April 2016.
Ia menuturkan Irfan bersama 12 temannya sesama anggota Ikatan Mahasiswa Minang, pergi untuk naik Gunung Slamet. Kepergian 13 anggota Imami tidak ada pemberitahuan ke fakultas maupun universitas. Soalnya, Imami merupakan paguyuban dan bukan organisasi yang ada di fakultas maupun universitas. "Korban tergelincir ke bawah saat mau turun gunung. Banyak yang membantu," ucapnya.
Selain telah menerjunkan mahasiswa untuk datang ke lokasi, UI juga terus berkoordinasi untuk mengevaluasi korban, bersama Basarnas, tim SAR, dan kodim setempat. "UI membawa logistik yang cukup," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, untuk mengevakuasi Irfan dari atas membutuhkan waktu sekitar tujuh jam sampai ke bawah. UI telah menerjunkan mahasiswa terlatih untuk menurunkan korban.
Bahkan, tandu khusus untuk mengevakuasi Irfan juga telah disediakan kodim di sana. "Bantuan banyak diberikan. Tim UI jalan pukul 12.00 siang ini. Kalau keadaan emergency seperti ini kami siapkan logistik yang cukup," ujarnya. "Korban mengalami patah tulang dan pendarahan di kepala."
IMAM HAMDI