TEMPO.CO, Bekasi - Sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, bakal bertolak ke Filipina pada 26-29 April 2016. Kunjungan itu bertujuan belajar mengolah tinja. Dikabarkan, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi turut dalam kunjungan tersebut.
Kepala Dinas Bangunan dan Permukiman Kota Bekasi Dadang Ginanjar mengatakan kunjungan itu merupakan undangan dari pihak Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene (Iuwash). Selain Kota Bekasi, ada pemerintah pusat dan empat kota/kabupaten di Indonesia. "Seluruh biaya dan kebutuhan di sana ditanggung Iuwash," kata Dadang, Senin, 18 April 2016.
Menurut Dadang, kegiatan itu merupakan pertukaran ilmu dalam pengelolaan limbah tinja di Filipina. Pihaknya bakal belajar tentang peraturan, strategi, dan penerapannya di Kota Manila, Filipina. Di sana, kata dia, sudah dilakukan pelayanan lumpur tinja terjadwal, seperti di Maynilad/Lagoona dan Baliwag. Di Kota Bekasi, pengolahan limbah tinja berada di area tempat pembuangan akhir Sumur Batu.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi Tumai mengakui sudah ada tembusan surat izin dari Wali Kota Bekasi ke Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ihwal rencana kunjungan kerja ke Filipina pada akhir April ini. "Keputusan sepenuhnya ada di Gubernur, tapi saran saya dibatalkan kalau bisa," katanya.
Alasannya, ujar Tumai, masih banyak pekerjaan di Kota Bekasi, sehingga eksekutif bisa fokus melakukan pekerjaan yang belum rampung. Selain itu, menjaga image soal pejabat melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Belajar mengolah limbah, kata dia, cukup dilakukan di dalam negeri. "Di dalam negeri juga banyak yang bisa mengerti cara mengolah limbah," tuturnya.
Diketahui, instalasi pengolahan limbah tinja (IPLT) berada di lingkungan tempat pembuangan akhir Sumur Batu. Sayangnya, pengolahan limbah tinja tersebut belum maksimal, sehingga pemerintah akan melakukan perbaikan.
ADI WARSONO