Setelah berburu enam pekan...
Setelah berburu selama lebih dari sepekan, polisi akhirnya berhasil menangkap Agus di kawasan Surabaya, Jawa Timur. Tertangkapnya Agus pertama kali terungkap dalam akun resmi instagram Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti @Krishnamurti_91. Dalam Instagramnya Krishna berfoto dengan pria yang memiliki kemiripan dengan foto Agus yang selama ini disebar sebagai DPO.
"Dia bilang, 'sering lihat saya di TV, beruntung hari ini bisa foto bareng pak KM'... Psycho juga nih orang #KMupdates #turnbackcrime_id #cintapolri #KMquotes," ujar Krishna Murti dalam keterangan foto yang ia upload pada Kamis pagi, 21 April 2016. Dalam keterangan foto, Krishna Murti juga mengucapkan terima kasih kepada timnya. "Terima kasih #ABKM Jatantas yang top," kata Krishna.
Sebelumnya tim gabungan menerima berbagai masukan masyarakat yang mengaku melihat Agus di beberapa tempat. Penyidik sempat mendatangi rumah Tuti Agustina, istri Agus, di Bogor. Namun hasilnya nihil. Hingga akhirnya ada informasi warga yang mendeteksi Agus berada di Surabaya. Tim Gabungan kemudian menyisir lokasi keberadaan Agus sampai ia ditemukan di rumah makan padang Salero Bundo.
Tertangkapnya Agus membuka tabir di balik awal mula aksi keji itu. Kepala Sub Direktorat II Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, mengatakan Agus pertama kali bertemu Nuri, 30, pada Juli 2015 di rumah makan Padang Gumarang Tangerang. Saat itu Agus menjabat kepala rumah makan, dan Nuri saat itu melamar kerja sebagai kasir.
BACA: Cari Keluarga Korban Mutilasi, Polisi Lakukan Tes DNA
Tak berapa lama Nuri dipindah di rumah makan Gumarang Taruna, Cikupa. Berdasarkan keterangan Agus meski berada di tempat kerja berbeda, keduanya tetap berhubungan melalui telepon dan SMS. Hingga Agustus 2015, keduanya kembali bertemu di KFC Citra Raya Cikupa. "Saat itu Agus mengaku masih bujang, dan Nuri mengaku janda, dengan dua anak," kata Herry dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Kamis, 21 April 2016.
Usai bertemu, keduanya sepakat tinggal bersama di kontrakan Haji Malik, yang terletak di dekat Pasar Tiga Raksa, Cikupa. Di rumah kontrakan itulah keduanya kerap berhubungan badan, dan membuahkan kehamilan pada Nuri. Namun kebohongan Agus terungkap. Nuri marah besar mengetahui Agus ternyata telah memiliki istri Tuti Agustina dan 1 anak yang tinggal di Bogor, Jawa Barat.
Selama tujuh bulan tinggal bersama tanpa status pernikahan, Agus mengaku kerap ribut dengan Nuri. Pasangan tanpa statusnya itu kata dia sering marah karena uangnya kurang dan sering terlambat pulang. Nuri juga terus menerus meminta kejelasan status atas hubungan mereka, dan meminta Agus untuk menemui orang tua Nuri di Malimping, Banten.
BACA: Mutilasi di Cikupa, Polisi Benarkan Tersangka Telah Ditangkap
Agus yang tidak tahan menghadapi kenyataan itu, akhirnya terbersit dalam pikirannya untuk menghabisi nyawa Nuri, kekasihnya yang mengandung tujuh bulan. Sebelum membunuh Nuri, Agus bahkan sempat bertanya kepada temannya Valen dan Erik, tentang pembunuhan. "Erik mengatakan tidak pernah membunuh, karena takut," ujar Herry Heryawan.
Pada Minggu, 10 April, pertengkaran hebat kembali terjadi. Agus yang kesetanan karena terus didesak untuk menikahi Nuri tega membanting dan memiting tangan Nuri hingga perempuan malang itu tewas meregang nyawa. Takut perbuatannya terbongkar, ia memotong kedua lengan tangan Nuri. Kepada temannya Erik, ia meminta kedua lengan tangan itu dibuang di tempat sampah Bugel, Tiga Raksa.
Selisih satu hari, pada Senin, 11 April, Agus kembali memotong kedua kaki korban dan membuang potongan kaki tersebut di Sungai Surya Toto, Cikupa. Agus kemudian kabur dan meninggalkan potongan mayat Nuri di dalam kontrakan. Hingga Kamis, 21 April 2016, sebanyak 30 petugas masih mencari potongan kaki Nuri dari Jembatan Milinium, Tigaraksa hingga jembatan Surya Toto, Cibadak.
BACA: Agus Tega Mutilasi Nuri, Ternyata Ini Penyebabnya
Tuti Agustina, 30 tahun, istri Agus, sudah mengetahui kabar penangkapan suaminya di Surabaya. "Saya sudah tahu informasi polisi menangkapnya tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB," kata Tuti yang tinggal di Desa Sibanteng, Kecamatan Nanggung, Bogor, Kamis, 21 April 2016. Informasi tertangkapnya pria yang dia nikahi pada 2007 itu diperoleh dari Internet dan keluarganya.
Tuti mengatakan, dirinya dan keluarganya, tetap akan datang ke kantor polisi untuk mengetahui kondisi Agus yang sudah ditangkap setelah buron satu pekan. "Bagaimana pun saya masih berstatus istri Agus dan sudah pasti akan datang ke kantor polisi bertemu suami saya, tapi tidak tahu kapan ke sana."
JONIANSYAH HARDJONO | DESTRIANITA KUSUMASTUTI | ARKHEALUS W. | BC
Baca juga:
Krisdayanti Kena Candu Bekatul, Ternyata...
Mengaku Nabi Isa, Nur Tajib Ajarkan Sholat Tak Lazim