TEMPO.CO, Jakarta - Pekan lalu, media sosial diramaikan dengan kabar mengenai pembukaan satu gerai bakso baru bernama Bakso Djingkrak di Sunter, Jakarta Utara. Kabar ini menghebohkan karena beredar pula foto-foto pelayan warung bakso itu mengenakan tank top minim oranye dan rok mini.
Reporter Tempo berkunjung ke warung Bakso Djingkrak pada Selasa, 26 April 2016, dan menemukan kisah sebenarnya di balik beredarnya foto seksi para pelayan warung bakso itu.
Kepada Tempo, salah satu pemilik Bakso Djingkrak, Yusi Bless, mengatakan, meski warung baksonya baru dibuka sepekan lalu, kini dia kewalahan melayani animo pembeli yang membludak. Yusi menduga ramainya pembeli didorong oleh keingintahuan banyak orang setelah melihat foto-foto pelayan wanita seksi dan cantik di Bakso Djingkrak yang beredar di media sosial.
“Ya, itu memang foto-foto pas pertama kali kami buka, maksudnya pas pembukaan. Kami, para owner, pakai kaus oranye, karena Bakso Djingkrak kan identik dengan oranye," ucap Yusi. Agar tidak hanya berseragam kaus oblong, ujar dia, pakaian itu "dimodifikasi" dengan digunting di sana-sini.
"Ternyata makin lama baju itu makin melar pas siang. Jadi terlalu kebuka, dan ada yang masukin foto kami ke media sosial,” ujar Yusi sambil tertawa.
Yusi membangun gerai Bakso Djingkrak bersama dua sahabatnya: Tjandra Agnes dan Susan. Mereka saling bergantian menjaga gerai bakso tersebut.
“Maunya kami tiap hari ada di sini, tapi kan tidak mungkin. Jadi kami gantian. Yang paling penting adalah kami sebagai owner bener-bener turun tangan langsung,” tutur Yusi.
Meski lelah, Yusi mengaku senang melayani para pembeli yang terus berdatangan dari pagi sampai malam. “Capek banget. Bakso (Djingkrak) ini kan buka dari pukul 10 pagi sampai 10 malam, tapi pembeli itu sudah ngantre dari pukul 10 pagi, dan terus berdatangan, enggak pernah berhenti,” katanya.
Yusi berharap kedatangan pembeli ke Bakso Djingkrak tidak hanya didorong keinginan melihat pelayan seksi, tapi juga karena rasa lezat baksonya. “Di sini tuh banyak uniknya, termasuk baksonya, karena di dalamnya ada daging cincang dan cabai rawit. Makanya kami beri nama bakso kekinian, karena memang beda,” ucapnya.
NIKOLAUS HARBOWO | WD