TEMPO.CO, Jakarta - Pameran buku bertajuk The Big Bad Wolf Book Sale di Hall 10 Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, hingga hari ini masih dibanjiri pengunjung. Staf Digital Marketing Mizan Group Ditta Sekar Cempaka mengaku cukup terkejut dengan animo masyarakat yang sangat besar itu.
"Ternyata ini melebihi ekspektasi kami. Setelah beberapa kali melihat langsung di lokasi, ramainya luar biasa," kata Ditta saat dihubungi Tempo, Sabtu, 7 Mei 2016.
Mizan menjadi satu-satunya kontributor yang memajang buku-buku lokal di antara serbuan buku impor. Meskipun belum ada perhitungan final dari penjualan buku di pameran tersebut, Ditta menaksir jumlah penjualan buku tiga kali lipat lebih banyak dari estimasi sebelumnya.
"Kami sampai berkali-kali mengisi stok buku yang habis. Bahkan kami juga sampai mendatangkan stok dari Bandung," kata Ditta.
Soal harga buku, kata Ditta, Mizan yakin bisa bersaing dengan harga buku impor lainnya. Menurut dia, dalam pameran buku ini Mizan hanya menjual buku stok lama. Sehingga, mereka tak perlu khawatir untuk menurunkan harga.
"Ini justru kesempatan kami menghabiskan stok buku lama yang sudah tidak bisa masuk display toko buku lagi. Padahal, buku-buku kami masih terbilang baik secara isi dan kemasannya," katanya.
Dalam pameran buku ini, Mizan menawarkan beragam genre buku, mulai dari novel, sastra, nonfiksi, hingga komik. Adapun buku terbitan Mizan yang paling banyak dicari adalah buku bernuansa agama, kumpulan doa, dan buku anak-anak. Namun, pengunjung tidak akan menemukan buku-buku terbitan terbaru. Buku terbaru yang dijual dalam kegiatan ini adalah terbitan 2015. Itu pun jumlahnya terbatas.
The Big Bad Wolf pertama dan terbesar di Indonesia ini akan dibuka 110 jam nonstop sampai 9 Mei 2016, pukul 23.00 WIB. Sebelumnya, pameran ini hanya dibuka selama 86 jam nonstop hingga 8 Mei 2016.
Sejak rencana pameran buku besar ini diutarakan, Ditta mengatakan, Mizan mengomit akan terlibat dalam The Big Bad Wolf Book Sale hingga tiga tahun mendatang.
LARISSA HUDA