TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono memastikan poster pencalonan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Gubernur DKI Jakarta yang beredar di sosial media bukan berasal dari partainya.
"Secara struktural, itu bukan dari partai. Dari mesin partai pun juga tidak. Dari orang per orang bisa saja," kata Gembong di Gedung Joang, Ahad, 8 Mei 2016.
Poster selebar 120 sentimeter dengan tinggi 150 sentimeter itu bertuliskan “Posko Karisma Jakarta, Risma for DKI-1”. Di bawah tulisan, terdapat sketsa wajah Risma lengkap dengan slogan “Bekerja dengan Hati”. Jika pencalonan ini serius, calon inkumben Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mendapat pesaing kuat.
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak
Sampai saat ini, PDIP setidaknya sudah mengantongi 34 nama bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Dua nama yang merupakan bakal calon usulan Dewan Pimpinan Cabang PDIP DKI adalah Boy Sadikin dan Djarot Saiful Hidayat.
Adapun 32 nama yang telah mengembalikan formulir ke DPD PDIP DKI Jakarta antara lain Yusril Ihza Mahendra, Hasnaeni Moein atau Wanita Emas, Abraham “Lulung” Lunggana, Sandiaga Uno, Marco Kusumawijaya, dan Farhat Abbas.
Nama Risma tidak masuk dalam penjaringan lewat pintu pendaftaran atau pengusulan. Namun, menurut Gembong, bukan tidak mungkin Risma ditarik dari Surabaya ke Jakarta. Pasalnya, masih ada satu pintu yang bisa dilalui Risma untuk melenggang ke DKI, yaitu pintu penugasan.
Menurut Gembong, PDIP sendiri belum ada bentuk pergerakannya di media sosial. Alasannya, tutur Gembong, partai masih fokus pada 34 nama yang sudah terjaring di DKI. Kemudian mereka akan masuk uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.
Pada 11 Mei mendatang, ujar dia, partai akan melakukan assessment terhadap 34 nama tersebut. Mereka diminta hadir dalam penilaian itu. "Setelah itu, partai akan melakukan uji di masyarakat dan survei internal," ucap Gembong.
LARISSA HUDA
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa