TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam memberikan donasi kepada tiga yayasan pemerhati anak-anak. Tiga yayasan tersebut adalah Sanggar Anak Akar, Yayasan Rumah Rachel, dan Yayasan Bakti Luhur dengan donasi Rp 30 juta untuk setiap yayasan.
Penyerahan donasi dilakukan pada acara Bulan Eropa EU Run 2016 atau lomba lari di Car Free Day Jakarta pada Minggu, 15 Mei 2016.
Perwakilan Yayasan Rumah Rachel, Noviati, menyambut baik donasi yang diberikan Delegasi Uni Eropa itu. Ia mengatakan donasi ini adalah donasi yang diberikan Uni Eropa yang kedua kalinya setelah diberikan juga pada 2016. “Donasi ini akan digunakan untuk operasional yayasan,” kata perempuan yang telah bekerja di yayasan tersebut selama sembilan tahun.
Ia menjelaskan, Yayasan Rumah Rachel adalah yayasan tempat asuhan paliatif bagi anak-anak penderita kanker dan HIV. Para perawat di yayasan, ujar dia, sering harus menjemput pasien hingga ke rumah-rumah. ”Yayasan ini yang pertama untuk paliatif. Perawat kami banyak yang harus masuk sampai gang-gang sempit,” ujarnya.
Perwakilan Sanggar Anak Akar, Putri Oktaviani, juga menyambut baik donasi dari Delegasi Uni Eropa ini. Ia mengatakan donasi akan difokuskan untuk pembiayaan pendidikan anak asuh di sanggar tersebut.
Adapun Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Guerend, mengatakan seluruh keuntungan dari acara EU Run yang juga bagian dari Bulan Eropa memang diberikan kepada tiga yayasan itu. ”Seluruh keuntungan akan disumbangkan ke tiga yayasan tersebut,” tuturnya. Ia mengatakan pihaknya memberikan sumbangan kepada Sanggar Anak Akar karena memberikan pendidikan informal kepada anak-anak tunawisma.
Adapun Yayasan Rumah Rachel dan Yayasan Bakti Luhur, kata Vincent, memberikan perawatan kepada anak-anak berkebutuhan khusus dan berkondisi kritis. ”Perayaan ini menggambarkan warga Eropa bersama-sama bekerja untuk perdamaian dan kesejahteraan,” ucapnya.
ARKHELAUS W.