TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dalam revitalisasi Kota Tua, Jakarta Barat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya akan berfokus pada penataan kali, penataan trotoar, dan juga penataan lahan parkir bagi pengunjung di kawasan itu. Pemprov DKI tidak akan merevitalisasi gedung tua yang ada di sekitar Kali Besar.
"Kami akan bereskan taman, sungai, toiletnya. Kalau gedung bukan punya kami. Tapi, kami yakin, kalau sudah bagus, kamu yang di Kali Besar Barat pasti mau bangun (lagi)," kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 24 Mei 2016.
Untuk revitalisasi Kota Tua, Pemprov DKI Jakarta tidak memakai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta, tapi dana program sosial alias CSR perusahaan. "Untuk Kota Tua, sudah ada desainnya. Tinggal saya pikir ini mau kewajiban tambahan pengembang saja," ujar Ahok.
Saat ini pengembang yang bersedia memberikan bantuan adalah Sampoerna Land. Proses pengerjaannya pun akan dikejar dalam waktu dekat. Revitalisasi hanya dilakukan di area tersebut. Untuk gedung, Pemprov DKI Jakarta hanya akan memberikan insentif berupa izin membuat hotel di dekat bangunan mereka.
"Kami akan kasih insentif boleh bangun hotel di belakangnya. Kayak gedung Bank Tabungan Negara di Harmoni. Di depannya tetap bangunan tua, belakangnya hotel. Sekarang pengembang enggak mau revitalisasi gedung mereka karena masih jorok katanya," tutur Ahok.
Untuk merenovasi lahan parkir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Komando Daerah Militer (Kodam) yang berada di Tongkol. Selain itu, Benteng Batavia akan dipercantik dan digunakan untuk lahan parkir. Kemudian, di sepanjang jalan, trotoarnya juga akan dipercantik dan dibuat rata.
"Supaya orang di situ jalan kaki langsung ke Tongkol, pujaseranya. Lalu, menyeberang sedikit lewat Ekor Kuning, semua sudah menyatu. Termasuk yang VOC Galangan segala macam," ucapnya.
LARISSA HUDA
Baca juga:
Heboh Kontribusi Reklamasi: Tiga Skenario Nasib Ahok
Geger Daging Manusia Dijadikan Kornet, Ini Penampakannya