TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto mengatakan terjadi peningkatan pengungkapan dalam Operasi Pekat Jaya 2016 dibanding tahun sebelumnya.
Dalam operasi selama 15 hari, total terdapat 442 kasus, mulai dari pencurian hingga pengedaran narkoba. "Terjadi kenaikan pengungkapan dari tahun lalu. Target operasi terungkap semua 100 persen," kata Moechgiyarto dalam sambutan gelar barang bukti di Lapangan Direktorat Lalu Lintas, Jumat, 3 Juni 2016.
Ia mengatakan peningkatan ini merupakan hal positif, karena berarti kinerja anggota kepolisian dalam mengungkap kasus lebih tinggi. "Anggota kami lebih aktif bergerak dan selain itu, laporan masyarakat lebih banyak dan aktif," katanya.
Data yang dikumpulkan Polda Metro Jaya dari seluruh polres di Jabodetabek mengungkap total barang bukti uang yang dikumpulkan sebesar Rp 109,48 juta. Selain itu, disita 11 senjata api, 58 senjata tajam, serta 20.635 botol minuman keras.
Baca juga:
Heboh Reklamasi: Kalah di Pengadilan, Ini Skenario Baru Ahok
Datangi Polda, Dhani dan Ratna Sarumpaet Tak Digubris
Demo Ahok di KPK, Mobil Trailer Ahmad Dhani Disita Polisi
Aksi Panggung Rakyat Tangkap Ahok, Ahok: Emang Saya Burung?
Pegawai Pemadam DKI Tertangkap Sedang Jual Ganja
Jakarta Pusat menjadi lokasi paling banyak menyumbang angka penyitaan senjata, dengan 14 senjata tajam dan 4 senjata api. Sedangkan lokasi penyitaan minuman keras terbanyak berasal dari Jakarta Barat dengan 4.829 botol, disusul Bekasi Kota dengan 2.777 botol, dan Jakarta Utara 2.490 botol.
Kasus pencurian dengan pemberatan masih menjadi kasus paling banyak terjadi selama Operasi Pekat Jaya 2016 dengan total kasus 118. Jakarta Utara dan Jakarta Barat adalah lokasi dengan jumlah pengungkapan pencurian dengan pemberatan paling banyak dengan masing-masing 20 kasus dan 19 kasus.
Menurut Moechgiyarto, Operasi Pekat yang rutin diadakan menjelang Ramadan itu, dilakukan demi menciptakan kondisi Ramadan yang aman. Selain Operasi Pekat, Polda Metro Jaya pun telah menggelar Operasi Patuh Jaya yang khusus menertibkan pelanggaran lalu lintas.
EGI ADYATAMA