TEMPO.CO, Jakarta - Sepasang "pengemis gendong" yang memanfaatkan disabilitas tubuhnya untuk meminta-minta bisa meraup Rp 500 ribu dalam sehari. Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Benny Martha, dalam keterangan pers, di Jakarta, Minggu, 12 Juni 2016, menuturkan dirinya mendapati kedua pengemis tersebut ketika sedang memonitor kawasan Jalan Tiptop Rawamangun.
"Petugas kami memantau dulu dari jauh. Pengemis tersebut beroperasi di toko-toko dan rumah makan di daerah itu, sebelum akhirnya kami lakukan penjangkauan terhadap mereka. Satu pengemis normal yang menggendong, satu lagi pengemis dengan disabilitas tubuh," ujar Benny.
BACA: Pengemis Ini Punya Sedan dan Kartu Kredit
Ketika petugas bertanya kepada salah satu pengemis tersebut, ia mengaku dalam sehari bisa mendapatkan Rp500 ribu dari hasil meminta-minta. Salah satu pengemis gendong itu mengatakan telah tiga tahun mengemis dengan menggunakan modus disabilitas tubuh.
Meskipun sudah tiga kali mendapat pembinaan di panti sosial, ia mengaku tidak kapok. "Sedangkan yang satu lagi, yang normal mengaku baru diajak mengemis tiga hari. Ia biasa ngojek, lalu diajak oleh pengemis disabilitas untuk mengemis karena pendapatannya lumayan," ujar Benny.
Saat ini, kedua pengemis tersebut telah dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung, Jakarta Timur.
Benny mengatakan, daerah rawan pengemis di Jakarta Timur menyebar mulai dari wilayah Cakung hingga Rawamangun.
Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak memberi uang atau santunan dalam bentuk apa pun kepada para pengemis, terutama mereka yang memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan untuk mengais lebih banyak uang.
"Jika memang ingin menyalurkan kepedulian agar lebih baik disalurkan ke lembaga yang terpercaya," kata Benny.
ANTARA