TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bertemu dengan Bupati Bogor Nurhayati membahas persoalan banjir di perbatasan. Walhasil, kedua kepala daerah tersebut sepakat bersama-sama menanggulangi banjir di wilayah perbatasan. "Kami sudah mulai membangun tandon air di perbatasan," kata Rahmat, Rabu, 15 Juni 2016.
Tandon air tersebut berada di perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi di sekitar Kecamatan Jatiasih. Pemerintah Kota Bekasi, kata dia, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 15 miliar untuk membangun Bendung Koja seluas 1,5 hektare. Di sana, kata dia, masih ada lahan seluas 2,5 hektare yang masuk ke Kabupaten Bogor. "Kalau seluruh lahan dibuat tandon, banjir bisa diminimalkan," kata Rahmat.
Menurut dia, tandon di sana bisa mengurangi air kiriman dari Sungai Cikeas yang biasa meluap ke Perumahan Vila Nusa Indah, Kabupaten Bogor, dan Perumahan Pondok Gede Permai di Kota Bekasi. Pihaknya akan mengusulkan anggaran kepada pemerintah pusat dan Kabupaten Bogor untuk menyempurnakan pembangunan Bendung Koja tersebut. "Karena dibutuhkan anggaran cukup besar," kata dia.
Rahmat mengatakan, selain tandon air tersebut, pihaknya sepakat mengusulkan pembangunan bendungan di Sungai Cileungsi ke pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane. Bendungan tersebut untuk mengatur debit air yang akan masuk ke Sungai Bekasi, sehingga air di sungai itu bisa diantisipasi agar tidak meluap ke permukiman warga di bantaran Sungai Bekasi.
Rahmat mengatakan, selama ini dua sungai besar yang hulunya di Kabupaten Bogor tersebut kerap menjadi biang banjir di Kota Bekasi. Selain itu, wilayah pinggiran Kabupaten Bogor, seperti Perumahan Vila Nusa Indah di Kecamatan Gunung Putri, juga terkena dampak akibat luapan sungai tersebut. "Karena sungai sudah tidak mampu menampung debit air, meluap. Tanggul yang ada masih kurang tinggi," kata Rahmat.
Berdasarkan catatan Tempo, debit air kiriman dari Bogor mencapai 650 sentimeter. Rinciannya 400 sentimeter dari Sungai Cileungsi dan 250 sentimeter dari Sungai Cikeas. Apabila sudah menyatu di Sungai Bekasi, sungai tersebut akan meluap dan membanjiri rumah penduduk di bantaran sungai, mencapai 1-1,5 meter, bahkan pernah mencapai 4 meter. Apabila pintu air di Jalan Hasibuan dibuka, wilayah hilir yang kebanjiran.
ADI WARSONO