Agus meletakkan tisu di samping gelas tumbler dan meletakkan sedotan yang ujungnya masih terbungkus kertas di atas tisu. Jaksa Ardito menuturkan, setelah Agus selesai menyajikan VIC, Jessica memasukkan sedotan ke dalam gelas berisi VIC. Pelayan lain, Marlon Alex Napitupulu, mengantarkan dua minuman cocktail Old Fashion dan Sazerac.
“Saat itu terlihat oleh Saksi Marlon bahwa sedotan sudah berada di dalam gelas berisi VIC,” kata Jaksa Ardito. Marlon meninggalkan meja nomor 54 pukul 16.28. Ardito mengatakan setelah itu Jessica berpindah posisi duduk ke tengah sofa. Terdakwa kemudian meletakkan gelas berisi VIC di sebelah kanannya.
Baca: Kopi Maut: Di Penjara, Jessica Bicara Hukum Karma: Ada Apa?
Jessica lalu menyusun tiga paper bag di atas meja sedemikian rupa dengan maksud menghalangi pandangan orang sekitar agar perbuatan yang dilakukan terhadap gelas berisi VIC tidak terlihat. Setelah paper bag tersusun, dalam rentang waktu pukul 16.30-16.45 Jessica memasukkan racun natrium sianida (NaCN) ke dalam gelas berisi VIC.
Setelah selesai memasukkan racun itu ke dalam gelas dan meletakkan gelas itu di tengah meja 54, Jessica memindahkan tiga paper bag ke belakang sofa dan duduk ke posisi semula. Pukul 17.18, Mirna dan Hani datang ke Restaurant Olivier menghampiri Jessica. Mirna lalu duduk di tengah sofa tepat di depan gelas berisi VIC.
Baca: 37 Bukti Kasus Mirna: Jessica Cuma Akui 3, Polisi Tersudut?
Saat itu Mirna bertanya kepada Jesica. “Ini minuman siapa?” Jessica menjawab bahwa minuman itu untuk Mirna. Korban memberi respons kepada Jessica. “Oh, ya ampun untuk apa pesen dulu, maksud gue nanti aja pesennya, pas gue dateng. Thank you udah dipesenin. "Mirna mengaduk sebentar VIC dengan sedotan dan meminumnya menggunakan sedotan.
Hani lantas melihat warna VIC itu agak kekuningan. Setelah Mirna meminum VIC tersebut, ia seketika mengatakan rasanya tidak enak sambil mengibas-ibaskan tangan di depan mulutnya akibat rasa panas yang timbul menyengat. Mirna sempat menyodorkan minuman itu ke Jessica untuk dicicipi, namun terdakwa menolak.
Baca: Grinder Jadi Bukti, Pengacara: Memang Jessica Pembuat Kopi?
Hani justru berinisiatif mencicipi VIC yang telah dimasukkan sianida. Hani merasakan pahit dan sedikit panas di lidah serta pedas setelah mencicipi VIC. Dua menit kemudian, Mirna pingsan dalam posisi duduk. Kepala Mirna bersandar ke arah belakang sofa dengan mulut berbuih. Pandangan mirna kosong serta mengalami kejang-kejang.
Hani bereaksi membangunkan Mirna dengan memanggil nama korban. Jessica hanya diam. Beberapa karyawan restoran berusaha memberi an pertolongan kepada Mirna. Mereka juga melihat warna VIC kuning seperti kunyit. Sisa VIC lalu disimpan untuk diperiksa. Mirna sempat dilarikan ke klinik Damayanti cabang Grand Indonesia, pukul 17.30.
Baca: Kasus Kopi Maut: Residu Racun dan Misteri Celana Jessica
Dokter di klinik itu mengatakan kondisi Mirna seperti orang pingsan dengan badan agak kaku namun masih hidup. Lima menit kemudian, Mirna dibawa ke RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta. Mirna tiba di Abdi Waluyo pukul 18.00. Dokter Abdi Waluyo, Adiyanto, memeriksa Mirna dalam kondisi nadi sudah tidak teraba.
Menurut Adiyanto, napas dan denyut jantung Mirna sudah tidak ada. Adiyanto sempat memberikan pertolongan medis berupa bantuan napas dan pompa jantung, paru-paru selama 15 menit. Mirna dinyatakan meninggal Rabu, 6 Januari 2016, pukul 18.30.
TIM TEMPO | DANANG FIRMANTO
Baca juga:
Ssst…Inilah Elemen Rahasia Penentu Calon Juara Euro 2016
Euro, Copa, Dominasi Eropa