TEMPO.CO, Depok - Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Harry Kurniawan menghimbau masyarakat yang mudik berhati-hati terhadap kejahatan dengan modus hipnotis dan penjambretan.
Menurutnya, kedua jenis tindak kejahatan tersebut paling marak terjadi selama mudik Lebaran. "Pemudik harus hati-hati terhadap kejahatan dengan cara hipnotis dan penjambretan, yang marak selama mudik Lebaran," kata Harry, Selasa, 4 Juli 2016.
Masyarakat yang mudik diharapkan tidak menggunakan perhiasan yang mencolok. Soalnya, penjahat dengan modus hipnotis biasanya mencari korban yang menggunakan perhiasan dan berjalan seorang diri. Mereka akan menguras barang berharga milik korbannya.
Selain itu, ia menghimbau agar masyarakat menghindari makanan dan minuman yang diberikan orang lain. Soalnya, bisa jadi ada obat biusnya. "Lebih baik bawa makanan dan minuman sendiri," ucapnya.
Lebih lanjut ia menuturkan telah melakukan apel gabungan kesiapan Operasi Ramadania, dua hari lalu. Total ada 1.800 personil gabungan dari polisi, TNI, Satpol PP dan Dinas Perhubungan, yang akan mengamankan Operasi Ramadania di Depok. "Kami juga dirikan delapan pos Ramadania di Depok selama 16 hari sejak Kamis kemarin."
IMAM HAMDI