TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sudah memiliki konsep dan rancangan gambar penataan kawasan Kampung Baru, Muara Angke, Jakarta Utara. Basuki memaparkan beberapa rencana yang akan dijalankan setelah penertiban. "Muara Angke itu sudah ada gambarnya kok. Ada SK (surat keputusan) gubernur. Itu ada kanal nanti," kata gubernur yang biasa di sapa Ahok itu di Balai Kota, Rabu, 13 Juli 2016.
Selain itu, Ahok juga berencana membangun apartemen atau rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di area tersebut. Kemudian, pada bagian depan akan membiarkan perahu nelayan diletakkan di tepi pantai.
Ahok juga menuturkan akan membongkar tempat pemanggangan ikan yang lama. Nantinya kawasan tersebut ditata dengan membangun lahan parkir yang luas. "Kan pasar ikan yang baru sudah ada, lalu di atas laut itu kami mau bangun resto laut berbentuk ikan pari," kata Ahok.
Dengan begitu, tempat jual ikan dan ikan panggang lama yang dijadikan tempat parkir akan langsung terakses ke restoran laut. Kemudian, kawasan Muara Karang Raya juga ditata sehingga begitu masuk dari Pluit akan membuat trotoar jembatan yang lebar sampai ke ujung Pantai Indah Kapuk menuju ke Pasar Ikan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membongkar kawasan Kampung Baru, Muara Angke. Hal tersebut dilakukan mengingat permukaan tanah di Jakarta miring ke arah laut. Ketika air laut tinggi dan sejajar dengan waduk pompa maka saat hujan sebanyak 40 persen luas Jakarta akan terendam banjir.
Berdasarkan kajian Belanda sejak 1973, pada 30 tahun yang akan datang semua sungai hilir sudah tidak bisa membuang air ke laut walaupun air laut sedang tidak pasang. Adapun cara yang dianjurkan oleh Belanda adalah dengan membuat tanggul.
Kawasan tersebut nantinya juga akan dibangun proyek tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) A atau tanggul A setinggi 3,8 meter di wilayah utara Jakarta. Bagi warga Kampung Baru, Muara Angke, Ahok meminta mereka untuk pindah ke rumah susun yang disediakan.
LARISSA HUDA