TEMPO.CO, Bekasi - Sebanyak 600 bangku di sekolah negeri di Kota Bekasi, Jawa Barat, tingkat SMP, SMA, dan SMK kosong pada tahun ajaran baru 2016/2017. Musababnya, para peserta didik baru tak mendaftar ulang ke sekolah terkait karena berbagai alasan.
"Bangku kosong tetap dibiarkan, karena pendaftaran sudah tutup," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Kota Bekasi, Agus Enap, Kamis, 18 Agustus 2016.
Agus menjelaskan, jumlah bangku kosong di SMP Negeri mencapai 120, SMA sebanyak 200, dan SMK sekitar 180-an. Menurut dia, mayoritas bangku kosong berada di unit sekolah baru atau sekolah yang baru membuka pendaftaran tahun ini. Adapun sekolah baru itu ialah SMP Negeri 44-49, SMK Negeri 13-15, dan SMA Negeri 19-22.
Menurut dia, sekolah baru itu masing-masing membuka tiga rombongan belajar (kelas). Untuk SMP satu rombel sebanyak 44 siswa, SMA 40 siswa, dan SMK sebanyak 32 siswa. Namun, dari seluruhnya yang dibuka hanya sekitar 70-80 persen mendaftar ulang. "Alasannya lokasi jauh, ikut orang tua, bahkan karena belum ada gedung," kata Agus.
Agus mengatakan unit sekolah baru itu saat ini belum memiliki gedung sendiri, sehingga masih menumpang ke sekolah lain seperti sekolah dasar. Pemerintah, kata dia, baru akan membangun gedung sekolah itu secara bertahap pada tahun 2017 mendatang. "Sekolah baru dibuka menyesuaikan kebutuhan," kata dia.
Baca Juga:
Karena itu, ucap dia, sebagian besar sekolah baru tersebut berada di daerah pinggiran kota seperti Jatisampurna, Bantargebang, Mustikajaya, dan lainnya. Menurut dia, daerah pinggiran belum banyak sekolah negeri, sehingga mayoritas warga bersekolah di sekolah swasta. "Kami masih banyak membutuhkan sekolah negeri," ujar dia.
Agus mengatakan, lulusan sekolah dasar sederajat tahun 2016 mencapai 43.395 siswa, sedangkan lulusan sekolah menengah pertama sederajat mencapai 35.470. Adapun, daya tampung untuk SMP Negeri mencapai 15.988, sedangkan untuk SMA mencapai 6.658, dan SMK 3.842 siswa.
Sekretaris Komisi bidang Pendidikan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Kota Bekasi, Daddy Kusradi, mengatakan lembaganya akan memanggil dinas terkait untuk menanyakan penyebab bangku kosong di sejumlah sekolah negeri yang mencapai ratusan tersebut. "Kami ingin tahu penjelasan dinas, dan kedepannya seperti apa," kata Daddy.
ADI WARSONO