TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan santer Gubernur DKI Jakarta petahanan Basuki Tjahaja Purnama bakal diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemilihan Kepala Daerah 2017.
Nama Ahok, begitu Basuki disapa, kian sering dipersepsikan dekat dengan partai pemenang Pemilu 2014 dengan 28 kursi di DPRD DKI Jakarta itu setelah Bambang Dwi Hartono dicopot dari posisi Pelaksana Tugas Ketua PDIP Jakarta. Bambang memang getol menyuarakan anti Ahok, baik di internal maupun eksternal partai.
Baca juga:
Reza & Isteri Gatot Diduga Ikut Pesta Makanan Jin, Benarkah?
Dituduh Menyetir & Menguasai Mario Teguh, Ini Reaksi Linna
Bambang juga ikut menghimpun tujuh pengurus partai di level DKI yang ogah mengusung Ahok dengan nama Koalisi Kekeluargaan. Mereka adalah PDIP, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Keadilan Sejahtera.
Pencopotan Bambang, yang juga salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, masih menyisakan menjadi misteri. Benarkah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri gerah karena Bambang begitu anti Ahok? Ketua PDIP definitif Adi Wijaya alias Aming pun dianggap tokoh yang dekat dengan Ahok.
Baca: Jika Mega Dukung Ahok, Begini Cara PDIP Meredam Pembangkang
Bambang sempat menyerahkan tujuh lembar surat kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebelum serah-terima jabatan Ketua Dewan Perwakilan Daerah PDIP DKI Jakarta di Jalan Diponegoro, Menteng, Senin dua pekan lalu, 29 Agustus 2016. Surat dengan kop resmi itu berisi penjelasan mengapa Basuki Tjahaja Purnama tidak pantas dicalonkan dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.
Selanjutnya: Dosa-dosa Ahok..