Dalam suratnya, Bambang merinci “dosa-dosa” Ahok sebagai gubernur. Dari serapan anggaran yang rendah, penggusuran yang memicu kemarahan warga, hingga proyek reklamasi Teluk Jakarta. Bambang mengaku masih memiliki tanggung jawab menyampaikan aspirasi arus bawah soal Basuki. “Saya memberikan masukan mengenai hal yang terjadi di lapangan. Salah saya kalau hanya diam,” kata Bambang pada Kamis, 1 September 2016, seperti dikutip di Majalah Tempo edisi 12 September 2016.
Baca juga:
Dituduh Menyetir & Menguasai Mario Teguh, Ini Reaksi Linna
Egi John Ancam Sebar Video Marshanda, Dia Marah Karena…
Sehari sebelum serah-terima jabatan, pengurus pusat partai berlambang banteng itu menggelar rapat di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta. Semua pengurus dewan pimpinan pusat hadir, kecuali Bambang, yang menjabat Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu. Rapat itu kemudian memutuskan pemberhentian Bambang dan mengangkat Ady Wijaya sebagai Ketua DPD PDIP DKI Jakarta definitif. “Hampir semua pengurus setuju Bambang diganti,” kata Hasto Kristiyanto.
Sebelum Ady Wijaya terpilih, nama Prasetyo Edi Marsudi dan Gembong Warsono sempat muncul menjadi calon. Namun keduanya mental karena sudah menjadi ketua dan anggota DPRD DKI Jakarta. Seorang politikus PDIP mengatakan mereka tak dipilih karena masih resistan terhadap Basuki Tjahaja Purnama, gubernur inkumben yang kemungkinan besar kembali diusung PDIP.
Hasto mengatakan kriteria yang dipilih adalah sosok yang tidak memiliki jabatan lain sebagai anggota dewan ataupun pengurus pusat. “Jadi fokus sebagai ketua DPD DKI Jakarta saja,” katanya. Ady Wijaya, bendahara di DPD DKI Jakarta dalam tiga periode terakhir, dianggap paling memenuhi syarat.
Baca: Pilgub DKI: 3 Sinyal Megawati dan PDIP, Ahok Bakal Mulus?
Seperti ditulis Majalah Tempo edisi 12 September 2016, seorang pengurus PDIP mengatakan alasan pemberhentian Bambang itu bertalian dengan sikapnya yang ngotot menentang pencalonan Ahok sebagai calon gubernur. Bambang belakangan memang getol mendorong Dewan Pimpinan Cabang di DKI untuk menggelar aksi penolakan terhadap Ahok. Mantan wakil wali kota Surabaya ini juga rajin berkonsolidasi dengan semua anggota DPD DKI agar Basuki tidak diusung. “Sekarang sudah sulit mengembalikan suara arus bawah,” katanya.
Selanjutnya: Hasto...