TEMPO.CO, Depok - Sekolah Dasar Negeri Pitara 2 Depok mesti mengurangi jam belajar siswanya. Musababnya, sejak Oktober 2015 janji pembangunan tiga rombongan belajar di sekolah itu belum direalisasikan setelah bangunan dirobohkan. Alhasil, pembangunan gedung sekolah itu mangkrak sampai sekarang.
Kepala Sekolah SDN Pitara 2 Umardani mengatakan setelah tiga kelas dirobohkan untuk direhabilitasi, pembangunannya tidak dilanjutkan. Kontraktor hanya membongkar dan baru sempat memasang pondasi dan tiang besi. "Yang dibongkar kelas I, II dan III," kata Umardani, Selasa, 20 September 2016.
Imbas terkatung-katungnya pembangunan, para siswa harus bergantian menggunakan kelas, pagi dan siang hari. Soalnya, hanya ada empat kelas yang tersisa. Bahkan, satu kelas yang digunakan hasil dari menyulap ruang perpustakaan dan komputer sekolah.
Mangkraknya pembangunan sekolah juga berimbas pada pemotongan jam belajar siswa kelas VI selama 45 menit. Seharusnya siswa kelas VI pulang pukul 11.45. Tapi, karena ruang kelasnya masih digunakan kelas VI siang, jadi harus mengorbankan waktu belajar siswa menjadi lebih singkat. "Masuknya tetap jam tujuh pagi," kata Umardani.
Selain itu, SDN Pitara 2 juga harus mengurangi jumlah rombongan belajar yang diterima tahun ajaran 2016/2017. Biasanya, kata dia, saban tahun sekolah membuka tiga rombongan untuk penerimaan kelas I. "Tapi, sekarang hanya buka dua rombongan, total ada 14 rombongan dari kelas I-VI," kata Umardani.
Kepala Dinas Pendidikan Mohammad Thamrin menuturkan pembangunan SDN Pitara 2 dihentikan tahun lalu. Soalnya, pembangunan tidak sesuai dengan jadwal yang direncanakan. "Total ada 10 pembangunan yang dihentikan tahun kemarin, dan dilanjutkan tahun ini," ujarnya.
SDN Pitara 2 bakal dibangun selama 75 hari kerja sejak 14 September 2016. Tapi, sempat ditunda karena ada evaluasi pembangunannya. Total anggaran pembangunan sekolah tersebut Rp 462 juta. "Pekan ini sudah mulai dibangun kembali," ujarnya.
IMAM HAMDI