Anies juga dikritik ketika dia akhirnya maju sebagai calon gubernur dengan dukungan Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto. Padahal dulu Anies pernah menuduh Prabowo. “Di belakang Prabowo itu mafia. Itu kata Anies. Mau pilih orang plin-plan seperti ini? Ya, silakan saja,” demikian cuitan akun @eae18.
Lain lagi dengan akun @caknawa yang mengomentari tautan berita Agus yang diajak berfoto oleh masyarakat setelah lomba lari pada Ahad lalu: “Anak ingusan itu ternyata dicinta masyarakat Jakarta. Welcome Generasi Baru #JakartaUntukRakyat.”
Baca juga: Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah
Riuhnya percakapan di media sosial itu, menurut Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum, Muhammad, membuat suasana pemilihan Gubernur Jakarta tidak kondusif. Kondisi itu malah terjadi ketika Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta belum menetapkan pasangan calon.
Muhammad meminta tim kampanye berhati-hati menggunakan media sosial untuk berkampanye. Instansinya telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memantau pelanggaran kampanye. “Tidak boleh ada upaya mendiskreditkan pasangan calon lain dengan alasan apa pun,” ujar dia.
Itu sebabnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno mewajibkan tim pemenangan pasangan calon untuk melaporkan akun kampanye media sosial mereka. “Setiap pelanggaran pasti akan kami tindak lanjuti,” kata dia.
ARKHELAUS W. | REZKI ALVIONITASARI | LINDA HAIRANI
Baca juga:
Keterpilihan Ahok Merosot: Inilah 3 Hal Menarik & Mengejutkan
Heboh Manifesto Komunis: Polisi Gegabah Sita Buku Malaysia